Sukses

TikDocs Lakukan Edukasi Kesehatan Melalui Tik Tok

TikDocs menemukan cara untuk menyebarkan pesan mengenai kesehatan masyarakat melalui tik tok.

Liputan6.com, Jakarta - Menyampaikan edukasi kesehatan bisa melalui apa saja. TikDocs menemukan cara untuk menyebarkan pesan mengenai kesehatan masyarakat melalui tik tok.

Para dokter ini membuat konsep menyampaian kesehatan menjadi menyenangkan seiring dengan perkembangan zaman menggunakan tik tok. Mereka memberi tahu remaja berbagai informasi mengenai vaping, kontrol kelahiran, tentang apa yang terjadi ketika kondom rusak, vaksin yang membuat seseorang menjadi sehat, dan banyak topik relavan lainnya.

Dengan menyebarluaskan informasi melalui tik tok, penonton dapat berbagai atau bahkan melihatnya secara berulang.

Rose Marie Leslie (@DrLeslie) di University of Minnesota Family Medicine memiliki lebih dari 400.000 pengikut untuk postingannya mengenai topik-topik seperti vaping dan bagaimana berbicara dengan dokter tentang kontrol kelahiran.

Jess Andrade (@Doctor.Jesss) memiliki hampir 123.000 pengikut, dengan postingan mengenai kecanduan nikotin dan mengenali depresi (sebuah video dengan lebih dari 987.000 tontonan). Ginekologi yang dipaparkan oleh Mama Doctor Jones (@mamadoctorjones) memiliki 157.000 pengikut yang melihat videonya pada topik "apa yang terjadi ketika kondom Anda rusak,"

Bahkan dokter gastrointestinal intervensi otak, Austin Chiang (@austinchiangmd) telah mengumpulkan 63.000 pengikut dengan posting lucu tentang apa yang diperlukan untuk menjadi dokter, dan video tentang pankreatitis yang menghasilkan 1.264 suka.

 

Simak Video Menarik Berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tarian konyol

Cara ini dilakukan untuk menyebarluaskan informasi mengenai kesehatan. Dalam melakukan aksinya, dokter di tik tok ini melakukan tarian kecil konyol dalam menyampaikan konten mereka dengan tujuan agar lebih seru, atau hanya mendramatisir pesan saat disampaikan.

Christian Assad, MD (@ChristianAssad), mengaku bahwa dengan gaya yang seperti itu, ternyata lebih menarik penonton. "Video yang lebih serius, ketika saya uji ternyata lebih sedikit orang yang memperhatikan," ucapnya.

Para dokter yang membuat konten di tik tok ini yakin bahwa penyebaran informasi penting layak untuk dilakukan. "Kami tahu bahwa mayoritas anak muda mengkonsumsi berita mereka secara online," kata Dr. Leslie kepada Mashable, yang dikutip melalui Mens Health. 

"Karena ini, sangat penting bagi dokter dan ahli kesehatan masyarakat untuk menjangkau ruang online," lanjutnya.

Untuk sekarang, TikDocs ini terus bertahan karena mereka percaya melakukan telah hal yang baik.

 

Penulis: Lorenza Ferary

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.