Bakteri Penyebab Antraks Mampu Bertahan Hidup Lebih Lama di Tanah

asuransi sapi — Sapi-sapi milik peternak di Kabupaten Sungai Hulu Utara ini terus didata agar bisa diikutkan asuransi untuk mencegah kerugian peternak. (fptp: Liputan6.com / diskominfo kab.SHU)

Liputan6.com, Jakarta Bakteri Bacillus anthracis yang menjadi penyebab penyakit antraks dapat bertahan hidup puluhan tahun di tanah. Bakteri antraks bisa membentuk spora yang tahan terhadap kondisi atau lingkungan panas, serta bahan kimia atau desinfektan.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita menyampaikan, soal bakteri penyebab antraks yang tengah marak terjadi di Gunung Kidul, Yogyakarta, Jawa Tengah.

Ketahui Zona Merah dan Kuning, Daerah Sebaran Antraks di Gunung Kidul

"Bakteri Bacillus anthracis ini bisa tahan lama di lingkungan. Jadi, kewaspadaan masyarakat tetap diperlukan (terhadap kejadian antraks)," ucap Diarmita sebagaimana keterangan resmi kepada Health Liputan6.com, Senin (20/1/2020).

Kasus antraks di Desa Gobang, Kecamatan Pojong, Gunung Kidul telah tertangani dengan baik. Bantuan vaksin dan antibiotik untuk hewan ternak diberikan.

"Saat ini, sudah lebih dari 20 hari terhitung sejak kasus antraks di sana. Artinya, penanganan antraks sudah berjalan dan kasus dapat dikendalikan," pungkas Diarmita.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Akibatnya, Suth tak mampu makan dan berat badannya turun drastis.

2 dari 2 halaman

Gejala Antraks pada Ternak dan Manusia

Sapi-Sapi Bali di Lembah Kematian Nusakambangan — Lembah kematian Nusakambangan disulap menjadi lapas terbuka yang mengelola peternakan sapi Bali, tapi para napi di dalamnya tetap ketakutan. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Mengutip laman Kementerian Pertanian, gejala antraks yang harus diwaspadai, sebagai berikut:

1. Kematian mendadak dan adanya perdarahan di lubang-lubang kumlah (lubang hidung, lubang anus, pori pori kulit).

2. Ternak mengalami kesulitan bernapas, demam tinggi, gemetar, berjalan sempoyongan, kondisi lemah, ambruk dan kematian secara cepat.

3. Pada kuda, gejala biasanya kronis dan menyebabkan kebengkakan pada tenggorokan.

4. Pada manusia bisa terjadi tukak atau luka pada kulit dan kematian mendadak.

Adanya gejala antraks di atas, Diarmita juga mengharapkan kepada warga untuk melaporkan bila ada hewan ternak mati mendadak.

"Laporkan juga kalau ada ternak yang mati mendadak. Masyarakat juga tidak membeli hewan yang berasal dari daerah tertular atau tanpa keterangan kesehatan hewan yang resmi," sarannya.

Bakteri antraks yang menginfeksi manusia biasanya lewat luka terbuka, para pekerja penyeleksi bulu domba atau orang yang memakan daging hewan ternak yang positif antraks.

Yogyakarta
Kota
Daerah Istimewa Yogyakarta adalah daerah istimewa di Indonesia yang memiliki tingkatan yang sama dengan provinsi.
Lihat Selengkapnya
Yogyakarta
antraks
Penularan Antraks
Antraks di Gunung Kidul
Gunung Kidul
Penyebab Antraks

Fitri Haryanti Harsono
Author
Aditya Eka Prawira
Editor

Bakteri Penyebab Antraks Mampu Bertahan Hidup Lebih Lama di Tanah

Ketahui Zona Merah dan Kuning, Daerah Sebaran Antraks di Gunung Kidul

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Gejala Antraks pada Ternak dan Manusia

Yogyakarta

antraks

Penularan Antraks

Antraks di Gunung Kidul

Gunung Kidul

Penyebab Antraks

Remaja Hobi Makan Junk Food, Studi Ungkap Dampaknya pada Kesehatan Otak

Sophie Kinsela Penulis Serial Novel Shopaholic Umumkan Idap Kanker Otak

Perhatikan Hal-Hal Ini Sebelum dan Sesudah Perawatan Wajah agar Glowing Maksimal

Kata Label Antenna soal Lee Mi Joo Pacaran dengan Atlet Song Bum Keun

Terungkap Pesan Terakhir Babe Cabita Sebelum Meninggal, Ingin Sembuh dan Melihat Surganya Secara Utuh

Ramai Soal Depresi Mahasiswa PPDS, Dekan FK-KMK UGM: Hasil Skrining Awal Semestinya Tidak Dipublikasikan

Banyak Calon Dokter Spesialis dengan Gejala Depresi, PB IDI Singgung soal PPDS yang Tak Digaji

Peserta PPDS di Negara Tetangga Digaji, Berapa Nominalnya?

Mimpi Meninggal Dunia, Artinya Tidak Seseram Dibayangkan

Pastikan Diabetes Terkontrol agar Tak Picu Masalah Kesehatan Lain, Termasuk Penglihatan

2 Fenomena Ini Jadi Pertanda Turunnya Nabi Isa ke Bumi Jelang Hari Kiamat

Pemalsuan Dokumen Caleg Nasdem Bone Bolango Terbongkar, 3 Orang Jadi Tersangka

Amsterdam Batasi Kapal Pesiar Berlabuh hingga Larang Pembangunan Hotel Baru untuk Tekan Overtourism

UAH: Jangan Asal Ubah Tampilan Fisik, Tubuh Kita Sudah Presisi

PKS Tunjuk Imam Budi Hartono Maju Pilkada Depok, SK Sudah Terbit

6 Kejanggalan Misteri Pembunuhan Sadis di Palembang, Ada Chat Pelaku dengan Suami Korban

Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 20 April 2024

Polisi Ungkap Kondisi Mengenaskan 7 Korban Meninggal Kebakaran Ruko Bingkai Mampang Jaksel

Misteri Ya'juj Ma'juj yang Muncul Jelang Kiamat, Kenapa Dikaitkan dengan Bangsa Mongol?

Coba Perkosa dan Begal Penumpang, Pengendara Ojol di Tanjungpinang Ditangkap

Kreator Konten Kegirangan Ketemu Anies Baswedan, Langsung Bikin Karya Spesial di Pesawat

Menpan RB: Semua Kementerian Akan Pindah ke IKN Secara Bertahap

Tas Cantik dari Rumput Purun Dijual Sampai ke Irak

Aksi Heroik Karyawati Minimarket di Semarang Tahan Pencuri Hingga Terseret Sepeda Motor