Sukses

Tidur Secara Mendadak, Hati-Hati Terkena Narkolepsi

Begini jadinya kalau tidur secara tiba-tiba di waktu yang tidak tepat?

Liputan6.com, Jakarta - Narkolepsi adalah gangguan sistem saraf gangguan tidur kronis yang ditandai dengan kantuk di siang hari yang luar biasa dan serangan tidur secara tiba-tiba. Seseorang yang memiliki narkolepsi sering merasa sulit untuk tetap terjaga dalam jangka waktu yang lama.

Dilansir dari Self pada Senin, 20 Januari 2020, gangguan tidur ini dapat menyebabkan gangguan serius dalam rutinitas sehari-hari.

Terkadang, narkolepsi dapat disertai dengan kehilangan irama gerak otot secara tiba-tiba yang menyebabkan kelemahan dan hilangnya kontrol otot (cataplexy).

Kondisinya bisa menyerang kapan saja dan bisa menjadi berbahaya bagi seseorang yang memiliki narkolepsi, seperti tidur ketika berkendara, tidur ketika jalan sendirian di tengah malam, dan sebagainya.

Menurut National Institutes of Health (NIH), narkolepsi muncul ketika otak tidak dapat mengatur siklus tidur-bangun secara normal. 

"Gangguan ini biasanya timbul dari matinya sekitar 70.000 sel otak yang mengandung hypocretin (zat kimia dalam otak yang membantu mengendalikan waktu tidur)," jelas NIH.

Diketahui bahwa gangguan tidur yang satu ini belum ada obatnya. Namun, pengobatan dan perubahan gaya hidup dapat membantu seseorang mengelola gejala yang timbul. Berdasarkan pernyataan dari Centers for Disease Control and Prevention, salah satu pengobatannya adalah menjadwalkan jam tidur siang dengan obat-obatan yang merangsang.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terjadinya pola tidur yang tidak normal

Tidur normal terjadi dalam lima tahap dan ada dalam siklus. Ketika siklus tidur dimulai, kita beralih dari tidur ringan ke tidur nyenyak, lalu ke tidur Rapid Eye Movement (REM), ketika bermimpi dan kelumpuhan otot terjadi. 

Diperlukan sekitar 70 hingga 90 menit untuk mencapai siklus pertama tidur REM. Semakin lama kita tidur, semakin banyak waktu yang kita habiskan dalam REM, dan semakin sedikit waktu yang kita habiskan dalam tidur nyenyak. 

Para ilmuwan percaya tidur REM yang cukup diperlukan untuk kelangsungan hidup manusia.

Penderita narkolepsi tiba-tiba dapat tertidur, kehilangan irama otot, dan mulai bermimpi. Ini mungkin terjadi tidak peduli apa yang mereka lakukan atau jam berapa pada saat itu. Ketika ini terjadi, tidur REM mereka terjadi secara tidak tepat dan spontan. Gejala-gejala tidur REM dapat terjadi sekaligus secara mendadak.

Penulis : Vina Muthi A.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.