Sukses

Tak Dikunyah, Bubble Tea Sumbat Usus Remaja di Tiongkok

Karena ditelan tanpa dikunyah, bubble tea menyebabkan remaja di Tiongkok mengalami penyumbatan usus

Liputan6.com, Jakarta Seorang anak laki-laki di Tiongkok harus dirawat karena sakit setelah mengonsumsi dua gelas minuman bubble tea. Dikabarkan, perutnya tak mampu mencerna bola-bola yang terbuat dari tepung tapioka tersebut.

Dokter Zhang Haiyang dari First Affiliated Hospital of Xinxiang Medical University mengatakan bahwa dirinya mendapatkan panggilan pada pukul tiga pagi dengan keluhan seorang bocah yang mengalami sakit perut tiba-tiba.

Pemeriksaan dengan sinar-x menunjukkan bahwa remaja 13 tahun ini mengalami obstruksi usus.

"Saat memeriksa ususnya, kami menemukan dua benda padat, satu lebih besar dan satu lebih kecil. Dua benda ini menyebabkan obstruksi," kata Haiyang seperti dikutip dari Fox News pada Selasa (20/1/2020).

Terungkap bahwa penyumbatan itu disebabkan oleh bubble tea yang tak bisa dicerna.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dikonsumsi Tanpa Dikunyah

Haiyang mengungkapkan, remaja ini sebelumnya mengonsumsi minuman bubble tea. Namun, tidak mengunyahnya terlebih dahulu dan langsung menelannya.

Setidaknya, remaja ini minum dua gelas bubble tea dengan cara tersebut selama empat hari. Kebiasaan itu dilakukannya sekitar seminggu sebelum gejala sakit perutnya muncul.

"Karena itu, sangat mungkin bahwa 'mutiara tapioka' ini saling menempel dan menyebabkan sumbatan di ususnya," kata Haiyang menjelaskan.

Para dokter melihat bahwa benda ini lunak dan bisa dihancurkan tanpa harus diangkat dari perut pasien. Remaja ini pun mendapatkan operasi darurat.

"Sekitar dua atau tiga hari setelah operasi, ia dapat mengeluarkannya dengan pembuangannya," kata Haiyang seperti dikutip dari The Sun. Anak ini dikabarkan tidak mengalami efek jangka panjang dari kejadian itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.