Sukses

211 Ribu Ibu Hamil di Jatim dan NTT Dapat Tablet Tambah Darah

Cegah stunting sejak dari kandungan, Kementerian Kesehatan RI bersama beberapa pihak memberikan tablet tambah darah dan vitamin pada ibu hamil dan balita.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan RI, Nutrition International (NI), dan Kemitraan Australia dan Kanada menjangkau 211.000 ibu hamil yang diberi tablet tambah darah. Lalu, lebih dari 720.000 balita mendapatkan dua kapsul vitamin A dan lebih dari 64.000 anak di bawah usia 5 tahun diberi tablet zinc dan oralit.

Jenis zat gizi mikro tersebut diberikan kepada ibu hamil dan balita di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tablet tambah darah dan zinc diberikan untuk mencegah dan menurunkan stunting di 20 kabupaten di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur.

"Pemberian (suplemen) ini dengan tablet tambah darah. Di dalam tablet tambah darah terkandung asam folat dan zat besi," kata Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Kirana Pritasari saat konferensi pers di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (13/1/2020).

Tablet tambah darah serta zinc juga oralit sebagai bagian dari program Micronutrient Supplementation for Reducing Mortality and Morbidity (MITRA) yang bertujuan menurunkan kematian dan kesakitan.

Program MITRA merupakan program gizi mikro yang dilaksanakan sejak Agustus 2015. Tujuannya meningkatkan layanan kesehatan untuk ibu hamil dan balita.

 

Saksikan juga video berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kenapa Jatim dan NTT?

Jawa Timur dan NTT sebagai representasi daerah. Di provinsi paling timur Pulau Jawa itu ketersediaan fasilitas kesehatan sudah bagus. Puskesmas dan tenaga gizi sudah tersedia tetapistunting masih ada.

"Kalau di NTT, infrastruktur kesehatan kurang. Data indikator gizi juga rendah. Apalagi stunting di sana termasuk tinggi," Kirana menerangkan.

Dalam proyek Kemenkes dan NI, sebanyak 90 tablet minimum penambah darah harus diminum ibu hamil yang anemia. Selain itu, ibu hamil juga harus mengonsumsi gizi seimbang.

"Dia harus patuh minum obat dan dimonitor. Yang pasti proyej ini ikut memonitor ibu hamil minum obat tambah darah," lanjut Kirana.

Selain itu, project MITRA juga sebagai peningkatan layanan puskesmas, salah satunya konseling dari tenaga kesehatan sangat penting. Bisa saja obat sudah tersedia tapi bidan tidak memberikan konseling sehingga membuat obat tersebut tidak dikonsumsi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.