Sukses

Sering Buang Air Kecil di Malam Hari, Waspada Hipertensi

Selalu ingin buang air kecil saat tidur bisa jadi itu merupakan gejala tekanan darah tinggi atau hipertensi

Liputan6.com, Jakarta Sering buang air kecil di malam hari atau nokturia bisa menandakan adanya masalah kesehatan yang serius, yaitu tekanan darah tinggi.

Menurut sebuah penelitian, seperti yang diungkapkan penulis studi dari Division of Hypertension di Jepang, Satoshi Konno, asupan garam dan tekanan darah tinggi yang juga disebut hipertensi berkaitan dengan seringnya rasa ingin pipis saat tidur.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa jika Anda sering buang air kecil pada malam hari itu disebut nokturia. Anda mungkin memiliki tekanan darah tinggi atau kelebihan cairan di tubuh," kata Satoshi seperti dikutip dari Health pada Selasa, 14 Januari 2020.

Jika mengonsumsi garam terlalu banyak, lanjut Satoshi, tubuh mungkin akan menahan cairan. Hal itu dikaitkan dengan tekanan darah tinggi yang membuat Anda sering bolak-balik kamar mandi untuk buang air kecil.

Namun, hipertensi bukan satu-satunya penyebab nokturia. Berikut penyebab lain yang menyebabkan nokturia:

1. Produksi urine yang berlebih dari orang lain.

2. Kandung kemih tidak dapat menahan jumlah urine yang dihasilkan pada malam hari.

3. Tidak tidur dengan nyenyak.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cara Mengobatinya

Jika Anda sampai merasa tidak bisa tidur karena hal tersebut, segera untuk menemui dokter dalam menanganinya.

Pengobatan nokturia mengaitkan penyebab apa yang membuat seseorang menjadi sering buang air kecil tiap malam. Jika tekanan darah tinggi yang menjadi penyebabnya, dokter akan merekomendasikan untuk perhatikan asupan garam yang dikonsumsi.

Apabila tidak ada penyebab yang perlu diatasi, coba untuk mengubah gaya hidup, mungkin saja bisa membantu menyembuhkan Anda dari nokturia.

Menurut Neil Grafstein, MD, asisten profesor urologi di Rumah Sakit Mount Sinai, New York, sebelumnya mengatakan kepada Health bahwa mengurangi minum minuman keras ketika hendak tidur karena bisa meredakan gejala nokturia.

Penulis : Vina Muthi A.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.