Sukses

Korban Banjir dan Longsor Lebak Butuh Bantuan Makanan Bayi

Korban banjir dan longsor Lebak Banten masih membutuhkan bantuan makanan bayi.

Liputan6.com, Jakarta Korban banjir dan longsor Lebak, Banten sangat membutuhkan bantuan makanan bayi. Keperluan bayi lain seperti popok sekali pakai juga dibutuhkan.

"Untuk kebutuhan mendesak korban banjir longsor Lebak, ada keperluan bayi, seperti makanan bayi dan pampers. Masih butuh juga makanan siap saji, terpal, tenda, dan lampu penerangan (light tower)," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo, dalam keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com pada Senin (6/1/2020) sore.

Upaya pendirian pos lapangan di beberapa titik dekat desa terdampak banjir longsor Lebak guna percepatan penanganan sudah dilakukan.

"Sudah ada pendataan dan pelayanan kesehatan dari dinas kesehatan di pos pengungsian dan masyarakat terdampak," lanjut Agus.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tetapkan Status Siaga

Bupati Lebak menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir Bandang dan Tanah Longsor Kabupaten Lebak selama 14 hari. Hal ini terhitung pada 1 sampai 14 Januari 2020.

Pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi di pos pengungsian (pangan, papan, sanitasi, dan air bersih) sudah diupayakan. Akses yang terputus mulai dibuka.

"Pembukaan akses yang terputus terus dilakukan menggunakan alat berat dan tenaga manual oleh TNI, Polri, dan relawan," Agus menerangkan.

Saat ini fokus penangan pada pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, pembukaan akses jalan dan wilayah terisolasi. Lalu, pembuatan jalan darurat dengan alat berat maupun tenaga manual guna proses percepatan penanganan.

3 dari 3 halaman

Satu Desa Terisolasi

Dalam penanganan banjir dan longsor Lebak, sampai saat ini masih ada satu desa terisolasi. Akses ke sana harus menempuh jalam kaki.

"Desa yang terisolir itu Desa Lebaksitu, Kecamatan Lebakgedong. Hanya bisa jalan kaki, belum bisa dilalui kendaraan roda 2 maupun 4," Agus menambahkan.

"Pemenuhan kebutuhan masyarakat di desa terisolir (estimasi sekitar 1.000 jiwa) diambil dari desa tetangga dengan menempuh perjalanan 2 jam jalan kaki)."

Kendala penanganan di Lebak, jaringan listrik di beberapa titik masih padam, jaringan air bersih terganggu, serta akses jalan dan cuaca yang kurang mendukung. Kondisi tersebut menyebabkan jalanan licin. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.