Sukses

Sakit Tak Hilang Usai Tersengat Listrik, Lengan Wanita di Inggris Harus Diamputasi

Wanita di Inggris terpaksa diamputasi usai rasa sakit lengannya usai tersengat listrik tidak kunjung hilang

Liputan6.com, Jakarta Jue Snell tiba-tiba tersengat listrik ketika sedang memasang kabel pengisi daya laptopnya. Kejadian itu berlanjut hingga membuatnya terpaksa harus diamputasi.

Mimpi buruk Jue dimulai ketika beberapa tahun yang lalu, ketika dia mencoba mengisi daya laptopnya. Hal itu membuat tersengat listrik dan mengalami muntah serta sensasi kesemutan dan ditusuk jarum.

"Saya tidak tahu soketnya rusak sampai saya tersengat listrik," kata Jue seperti dilansir dari The Sun pada Jumat (3/1/2020).

Wanita asal Northwich, Cheschire, Inggris ini dilarikan ke rumah sakit segera. Para dokter harus memonitor kondisi jantungnya.

"Saya dirawat di rumah sakit selama sehari untuk pemeriksaan karena dokter khawatir jika saya mengalami serangan jantung. Untungnya saya tidak mengalaminya," kata ibu 40 tahun ini.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Beberapa Kali Melakukan Operasi

Namun, rasa sakit dari kejadian itu terus menghantui Jue. Dia merasa lengan kiri bagian bawahnya terus menerus seperti direndam dalam minyak panas mendidik.

Jue didiagnosis dengan complex regional pain syndrome. Selama 12 bulan, dia harus menjalani beberapa pemeriksaan serta operasi.

"Enam minggu setelah kecelakaan, saya didiagnosis dengan CRPS. Meskipun sudah lima kali operasi, perasa di tangan saya tidak pernah kembali," katanya. Karena kurang gerak, lengannya menjadi lebih kurus.

3 dari 3 halaman

Sempat Depresi

Bulan Maret 2015, Jue mengalami demam dan disorientasi. Dia diantar oleh sang suami ke rumah sakit dan diinfus. Beberapa hari kemudian, Jue didiagnosis sepsis. Dia pun memutuskan mengamputasi bagian tersebut.

"Saya langsung berkata ya karena saya putus asa untuk memulai kembali hidup saya."

Meski sempat mengalami depresi selama setahun dan harus pergi ke psikiater, namun dia sadar ada orang-orang yang mendukungnya meski hidupnya berubah karena kejadian itu.

"Saya beruntung memiliki suami dan anak-anak saya Holly, tujuh belas tahun dan Ella-boo, tujuh tahun, yang membuatku tetap berjalan."

Saat ini, Jue bahkan telah menjadi seorang motivator. Baru-baru ini, dirinya juga menjadi model kalender dari sebuah agensi yang menampilkan model-model disabilitas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.