Liputan6.com, Jakarta Olahraga lari bisa dilakukan siapa saja, tanpa pandang usia dan jenis kelamin. Terbukti, Roy Jorgen Svenningsen mampu melintasi Antartika dalam ajang lari marathon Antartic Ice Marathon, Jumat (13/12).
Pria 84 tahun itu mendapat sambutan meriah dari pentonton ketika berhasil menyelesaikan lari dalam 11 jam, 41 menit, 58 detik. Dia tercatat sebagai satu dari 56 pelari yang mewakili 17 negara.
Baca Juga
Roy dengan bersemangat menghadapi cuaca berangin dan berlari dua putaran di kamp eksplorasi sekitar Union Glacier. Lokasi tersebut berjarak sekitar 600 mil dari Kutub Selatan, melansir laman New York Post.
Advertisement
Sesuai namanya, Antarctic Ice Marathon adalah event marathon yang berlokasi di paling selatan dunia. Suhu dingin menjadi tantangan utama para pelari. Mereka dihadapkan pada suhu hingga -20 derajat Celsius.
Â
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pernah Lari Marathon di 5 Benua
Meski telah berusia lanjut, Roy memiliki pengalaman cukup dalam lari marathon. Menurut pihak penyelenggara, Roy yang merupakan pensiunan eksekutif di sebuah perusahaan minyak telah mengikuti lebih dari 50 lari marathon di lima benua.
Pria itu mulai ikut lomba lari sejak 1964. Ajang lari pertama yang diikutinya adalah marathon di Calgary. Sementara catatan lari marathon tercepatnya adalah 2:38 di Helsinki, Finlandia.
namanya, Antarctic Ice Marathon adalah event marathon yang berlokasi di paling selatan dunia. Suhu dingin menjadi tantangan utama para pelari. Mereka dihadapkan pada suhu hingga -20 derajat Celsius.
Advertisement
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement