Sukses

Alasan Kemenkes Tak Bisa Sendirian Atasi Tuberkulosis

Penemuan dan pengobatan penyakit tuberkulosis harus didukung oleh seluruh jajaran pemerintah dan segenap lapisan masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta Penyakit tuberkulosis (TB) dapat disembuhkan tapi tidak berarti Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bisa sendirian dalam menyelesaikan permasalahan itu seperti disampaikan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Menurut Terawan, seluruh pasien tuberkulosis harus ditemukan dan diobati sampai sembuh guna memutus rantai penularan dan menghindari kemungkinan kebal atau resisten terhadap obat-obatan TB.

Dia mengatakan bahwa penemuan dan pengobatan penyakit TB harus didukung oleh seluruh jajaran pemerintah dan segenap lapisan masyarakat agar tidak ada hambatan apapun dalam menjangkau pelayanan kesehatan yang berkualitas. Sehingga, upaya mengeliminasi tuberkulosis pada 2030 menuju Indonesia bebas tuberkulosis pada 2050 bisa dicapai.

"Harus kita capai lebih cepat agar semua dampak negatif tuberkulosis pada pasien, keluarga, dan masyarakat di negara kita dapat diakhiri," ujar Terawan di pertemuan tingkat tinggi "Sinergi Multi-Sektor untuk Mengakhiri Tuberkulosis" di Hotel Borobudur, Jakarta pada Selasa, 10 Desember 2019.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Langkah Bersama Eliminasi TB pada 2030

Terawan berharap pertemuan ini menjadi refleksi atas upaya yang sudah dan bakal dilakukan ke depan untuk menanggulangi TB di Indonesia.

"Hari ini harus dijadikan sebagai langkah awal kita bersama untuk mencapai eliminasi tuberkulosis pada 2030," Terawan menekankan

Harapan lainnya agar jajaran pemerintah di pusat dan daerah, serta seluruh lapisan masyarakat mendukung penanggulangan tuberkulosis untuk mencapai eliminasi tuberkulosis demi tercapainya visi Indonesia maju dan terwujudnya sumber daya manusia yang unggul.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.