Sukses

Rentan Menular, Menkes Terawan Tegaskan Pentingnya Skrining Tuberkulosis di Pesantren

Menkes Terawan menegaskan pentingnya skrining tuberkulosis di lingkungan pesantren

Liputan6.com, Ngawi - Tinggal dalam lingkungan bersama banyak orang membuat para santri di Pondok Pesantren lebih rentah mengalami penyakit menular. Salah satu yang paling dikhawatirkan adalah tuberkulosis (TB).

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengingatkan masyarakat bahwa Indonesia menjadi negara dengan kasus tuberkulosis terbesar ketiga di dunia setelah Tiongkok dan India.

Karena itu, Terawan menegaskan pentingnya skrining tuberkulosis di Pondok Pesantren. Hal ini dinyatakannya usai berkunjung ke Pondok Modern Darussalam Gontor Putri di Ngawi, Jawa Timur pada Sabtu pekan lalu.

"Di pesantren itu kan akumulasi orangnya besar sekali, nah di situlah harus melakukan skrining secara cepat, tepat, dan pengobatan yang memadai," kata Terawan usai meninjau pelaksanaan skrining TB di Ponpes tersebut.

"Kalau nanti ketemu, diobati segera, supaya tidak menyebar lebih banyak lagi," kata Terawan, ditulis Senin (25/11/2019).

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyakit Lain yang Mudah Menular

Selain tuberkulosis, ada beberapa penyakit menular lain yang juga rentan di lingkungan pesantren.

"Karena dengan kerapatan yang tinggi, maka memungkinkan terjadinya penyakit diare. Kedua, selain diare tentunya ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) dan pneumonia, yang ketiga TB," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Wiendra Waworuntu ditemui pada Jumat pekan lalu.

Maka dari itu, untuk pencegahan penularan penyakit seperti tuberkulosis, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menerapkan program Pesantren Sehat. Ini dilakukan untuk mencegah faktor-faktor risiko penyakit seperti masalah kulit, diare, TB, ISPA, dan pneumonia pada penghuni tempat tersebut, contohnya adalah skrining tuberkulosis.

Di sini, Kemenkes dan Dinas Kesehatan setempat berharap agar santri dan santriwati yang positif tuberkulosis bisa sembuh dengan perawatan dan minum obat secara teratur.

"Harapan kami bahwa di Ponpes ini kesehatan anak itu terjaga, sehingga nantinya, menghasilkan kualitas hidup santri yang sehat di Ponpes ini," kata Wiendra.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.