Sukses

Mengatasi Rasa Cemburu Saat Pacar Nge-Like Foto Cewek Seksi

Ada alasan pria suka memencet tombol like di Instagram untuk foto cewek seksi

Liputan6.com, Jakarta - Media sosial bisa bermanfaat sekaligus memberikan dampak buruk bagi sebuah hubungan. Anda bisa memanfaatkan media sosial untuk memamerkan kebahagiaan. Di sisi lain, rasa kesal bisa muncul saat pasangan memencet tombol suka atau like pada foto orang lain.

Pendiri Exclusive Matchmaking dan pencari jodoh profesional Susan Trombetti mengatakan bahwa penting untuk memahami bahwa yang dialami itu wajar.

Perasaan cemburu atau tidak nyaman itu bisa membuat Anda merasa tidak aman, bertanya-tanya apakah pasangan merasa puas dengan hubungan, dan bahkan prasangka bahwa adanya perselingkuhan.

Namun, sebelum Anda mulai terseret dengan prasangka itu, penting untuk dibicarakan dulu. Tindakan mengetuk foto sebanyak dua kali bisa saja merupakan gestur tanpa alasan tertentu.

Saat membahas masalah itu, berikan mereka kesempatan untuk menjelaskan tindakannya. Lalu beri tahu bahwa sikap mereka di media sosial itu merupakan hal yang tidak menyenangkan bagi Anda.

“Anda punya hak untuk merasa tidak nyaman. Pasangan mungkin mengelak dan berkata bila memang ada sesuatu, mereka tidak akan mengetik tombol like. Namun, menurut saya itu tidak sopan terhadap Anda dan hubungan. Mungkin akan baik-baik saja jika itu hanyalah foto teman, tapi sebaliknya bila yang disukai adalah foto-foto model Instagram yang seksi,” kata Trombetti dikutip dari Elite Daily pada Sabtu, 23 November 2019.

Perasaan canggung mungkin akan muncul saat berusaha membicarakan topik ini dengan pasangan. Namun nyatanya, situasinya akan semakin canggung jika Anda berdiam diri dan mengamati perilaku tersebut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pahami Kuncinya

Kuncinya adalah memulai dengan pernyataan ‘saya’, kalimat tersebut akan mengurangi kemungkinan pasangan bersikap defensif. Jangan memulai pembicaraan dengan kata-kata seperti,”kamu selalu menyukai foto orang lain dan saya tidak menyukainya,” karena akan terdengar seperti kalimat yang menyerang.

Mulailah dengan observasi dan pertanyaan. Setelah memberikan kesempatan bagi mereka untuk berbagi perspektif, beri tahu bahwa Anda akan sangat menghargai bila pasangan berhenti melakukan hal tersebut.

Pembicaraannya akan lebih efektif bila keinginan Anda disampaikan sebagai suatu permohonan dan bukan ultimatum yang terkesan sangat memaksa. Jika pasangan benar-benar peduli dengan perasaan Anda, mereka pasti akan berhenti melakukan hal yang menimbulkan rasa tidak nyaman.

Idealnya, pasangan akan meminta maaf dan langsung memperbaiki kelakuan. Namun menurut Trombetti, jika pasangan menjadi terlalu defensif dan menolak untuk berubah atau berjanji untuk mengubah sikap lalu gagal, itu adalah pertanda buruk.

Dalam titik tersebut, alasan terkait mengapa mereka tidak bisa mengikuti permohonan Anda perlu menggali lebih dalam. Penting juga untuk mengetahui seberapa pentingnya sikap mereka perlu dihentikan.

 

3 dari 3 halaman

Tak Perlu Marah

Apakah itu hal yang bisa ditoleransi atau malah akan menimbulkan rasa dendam? Pertanyaan seperti itu perlu ditanyakan pada diri sendiri.

Pencari jodoh itu mengatakan bahwa Anda boleh membicarakan topik itu lebih dari satu kali, dalam gaya yang tenang dan tidak serba menuduh.

“Seorang pasangan harus menjadikan masalah Anda sebagai prioritas dalam kehidupan mereka. Jika mereka tetap menolak untuk berubah, hal itu merupakan tanda awas yang berarti pasangan tidak memprioritaskan perasaan Anda. Itu bisa terlihat dari reaksi mereka terhadap masalah hubungan yang lebih besar.

Perlu diingat jika perasaan tidak ada salahnya membicarakan masalah like tersebut. Dengan demikian, Anda dan pasangan bisa membereskan kesalahpahaman tersebut, serta memastikan kalian memikirkan hal yang sama.

Memencet like mungkin saja merupakan tindakan yang tidak dipikirkan. Namun bukan berarti Anda harus tetap diam bila ternyata hal itu mengganggu.

Perilaku pasangan di media sosial memang tidak bisa diatur. Namun yang bisa dilakukan adalah bersikap jujur dan berharap mereka mau memprioritaskan kebutuhan Anda.

Penulis : Selma Vandika

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.