Sukses

Kemenkes RI Tuan Rumah Forum Internasional Asia Pacific FTF ke-12

Kemenkes menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asia Pacific Future Trends Forum ke-12 pada 20 dan 21 November 2019 di Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asia Pacific Future Trends Forum ke-12 pada 20 dan 21 November 2019 di Jakarta.

Tahun ini, Kemenkes menggandeng The SMERU Research Institute dan PT Novartis Indonesia untuk menyukseskan forum tahunan yang berisi para pemangku kepentingan dari negara-negara Asia Pasifik. Tidak sekadar bertemu, forum ini menjadi ajang diskusi guna membahas perkembangan dan tantangan yang dihadapi dalam sistem kesehatan.

Ada pun tema yang diangkat adalah Peta Jalan Menuju Jaminan Kesehatan Nasional : Akselerasi melalui Kemitraan Pemerintah dan Swasta. Sementara para pengisinya adalah pembicara dari beberapa negara seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Vietnam, Taiwan, dan Thailand.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, drg Oscar Primadi mengatakan bahwa Asia Pacific FTF merupakan acara penting. Pada kesempatan ini seluruh pihak dapat saling berbagi pengalaman antar negara, khususnya regional Asia Pasifik, terkait seluruh aspek yang bertujuan untuk memberikan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat, terutama Indonesia.

"Dalam konteks ini kita proses learning, untuk saling mengisi dan dapat saling membangun. Kita jadi tahu upaya-upaya apa yang sudah dilakukan oleh beberapa negara," kata Oscar di Gedung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta pada Kamis, 21 November.

 

Saksikan juga video menarik berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Upaya Preventif

Lebih lanjut Oscar mengatakan bahwa forum ini sejalan dengan rencana Menteri Kesehatan Terawan yang ingin menguatkan upaya promotif dan preventif di pelayanan kesehatan dasar.

"Ini tentunya upaya-upaya yang tidak kalah pentingnya dalam menjangkau mencapai pelayanan yang komprehensif," katanya.

"Bukan berati meninggalkan upaya-upaya kuratif dan rehabilitatif, tapi bagaimana penekenan kepada aspek-aspek promotif dan preventif itu dikuatkan," Oscar menekankan.

Direktur The SMERU Research Institute, Widjajanti Isdijoso menambahkan bahwa pihaknya ingin mengajak para pemangku kepentingan dan pembuat kebijakan dari negara-negara Asia Pasifik untuk saling berbagi dan berdiskusi seputar praktik sistem kesehatan. Sehingga tercapai sistem kesehatan yang inovatif dan lebih mapan.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Novartis Indonesia, Jorge Wagner, mengatakan bahwa pihaknya memiliki komitmen untuk secara aktif berperan dalam upaya peningkatan sistem kesehatan di Indonesia, salah satunya program pemberian edukasi ilmiah berkelanjutan (CME) bagi tenaga medis.

"Program CME penting dilakukan agar para tenaga kesehatan dapat terus memperbaharui ilmu dan pengetahuan yang mereka punya sesuai perkembangan inovasi dan teknologi terbaru guna mencapai diagnosis dan tatalaksana penyakit yang lebih baik."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.