Sukses

Makan Daging Kelinci Liar, Pria di Tiongkok Terkena Pes

Kasus tersebut menjadi yang kasus pes ketiga ditemukan di wilayah Mongolia Dalam, Tiongkok

Liputan6.com, Jakarta Seorang pria di Tiongkok terkena penyakit pes usai mengonsumsi daging kelinci liar. Kejadian itu dilaporkan menjadi kasus ketiga yang ditemukan di negara itu dalam beberapa pekan terakhir.

Reuters melaporkan bahwa pria yang merupakan seorang pemburu ini mulai sakit pada 5 November lalu. Otoritas setempat membenarkan bahwa pasien 55 tahun ini terkena penyakit pes atau dahulu dikenal dengan nama maut hitam.

Dikutip dari Fox News pada Rabu (20/11/2019), pasien itu diisolasi dan dirawat di sebuah rumah sakit di Ulanqab, Mongolia Dalam. Selain itu, 28 orang lain yang yang berkontak dengannya juga diisolasi dan diawasi meski belum menunjukkan gejala apapun.

Kejadian ini dilaporkan tak lama usai dua orang didiagnosis dengan penyakit serupa. Keduanya dikabarkan dirawat di sebuah rumah sakit Beijing.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Risiko Diklaim Sangat Rendah

The New York Times melaporkan bahwa para pejabat mengatakan bahwa para pasien ini datang dari bagian terpencil di Mongolia Dalam, bagian utara Tiongkok. Selain itu, mereka menyatakan bahwa risiko penularan sangat rendah.

Dokter Li Jifeng dari Beijing Chaoyang Hospital, tempat kedua pasien pertama mendapatkan perawatan mengatakan bahwa mereka mendapatkan pasien seorang pria paruh baya yang mengalami demam dan batuk terus menerus. Kondisi ini juga dialami istrinya.

"Saya tidak bisa menebak patogen apa yang menyebabkan pneumonia ini. Saya hanya tahu itu langka," tulisnya Li di WeChat. Namun, hal tersebut belum dikonfirmasi oleh pejabat setempat.

3 dari 3 halaman

Penyakit Mematikan di Abad Pertengahan

Center for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa pes merupakan infeksi bakteri yang terdiri dari tiga jenis utama yaotu: bubonic, septicemic, dan pneumonic. Penyakit ini biasanya ditularkan setelah seseorang berkontak dengan hewan yang membawa bakteri Yersinia pestis.

CDC menyatakan, beberapa gejala yang bisa dialami antara lain: demam, batuk, nyeri dada, susan napas, dan dahak berdarah.

Penyakit ini sesungguhnya bisa diobati, namun apabila itu tidak segera dilakukan akan mematikan.

Penyakit pes berjenis bubonic sendiri terkenal membunuh puluhan juta orang di Eropa pada masa Abad Pertengahan. Kejadian ini dikenal dengan nama wabah maut hitam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.