Sukses

Telat Ditangani, Balita di Inggris Meninggal karena Usus Terpelintir

Perawat tidak menyadari gejala yang terjadi pada balita tersebut dan terlambat mendapatkan penanganan

Liputan6.com, Jakarta Myla Deviren meninggal dengan bibirnya yang membiru. Petugas medis tidak tahu bahwa hal itu disebabkan oleh usus balita itu yang terpelintir.

Kejadian itu terjadi di Agustus 2015. Saat itu, balita dua tahun asal Cambridge, Inggris itu merasa tidak enak badan dengan bibir membiru dan terengah-engah. Dia juga mengalami muntah dan sakit perut.

Sang ibu, Natalie segera menelepon nomor darurat. Namun, ia malah mendapatkan respon tak mengenakkan dari petugas.

Natalie mengungkapkan bahwa perawat yang menerima panggilannya seakan meremehkan gejala dari sang putri. Mereka pun juga tidak segera memanggil ambulans.

Dilaporkan The Sun, dikutip Senin (11/11/2019), panggilan sempat dialihkan ke seorang perawat yang tidak bertugas. Petugas medis itu mengatakan bahwa kasus tersebut adalah gastroenteritis. Namun, ia dilaporkan tidak terlalu peduli pada gejala yang memburuk.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mengalami Usus Terpelintir

Myla sempat dibawa ke Peterborough City Hospital namun tidak responsif. Ia pun meninggal beberapa jam kemudian. Pemeriksaan pun menunjukkan bahwa Myla mengalami usus terpelintir.

Pengacara keluarga, Irwin Mitchell, mengatakan bahwa pengabaian petugas medis menjadi salah satu alasan anak itu meninggal dunia. Penyelidikan dari pihak koroner rumah sakit menyatakan bahwa Myla sesungguhnya bisa diselamatkan.

"Mungkin saja, dengan pemindahan lebih awal ke rumah sakit dengan ambulans dan dengan perawatan yang tepat, dia akan selamat," tulis Rosamund Rhodes-Kemp, asisten koroner untuk Cambridgeshire dan Peterborough dalam laporannya.

3 dari 3 halaman

Perawat Tak Sadar Gejalanya

Sementara itu, perawat Stephanie Jacobs, yang mengungkapkan gejala Myla mengatakan bahwa dia tidak sadar bahwa gejala bibir yang membiru.

"Itu terlihat seperti Myla sedang mencoba untuk tidur dan sepertinya dia telah membaik, pada saat itu memang cocok bahwa itu adalah gastroenteritis. Jelas sangat mengejutkan bahwa Myla meninggal," kata Jacobs.

"Saya benar-benar terkejut. Saya pikir akan ada lebih banyak waktu," ujarnya seperti dikutip dari Cambridgeshire Live.

Rhodes-Kemp menyarankan para petugas medis untuk lebih mengenali gejala-gejala suatu penyakit. Selain itu, seorang dokter spesialis anak juga harus tersedia setiap saat dan menegaskan bahwa apabila ragu-ragu dalam mendiagnosis, mereka harus segera memanggil ambulans.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.