Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Kondom Robek Saat Berhubungan Seks, Apa yang Harus Dilakukan?

Kecelakaan rentan terjadi saat berhubungan seks, seperti kondom yang tiba-tiba robek

Liputan6.com, Jakarta - Penggunaan kondom yang tidak benar atau sudah melewati tanggal kedaluarsa memang dapat membuatnya menjadi rusak atau robek. Artinya, hal ini berisiko menimbulkan kehamilan dan terjadinya infeksi menular seksual (IMS), termasuk HIV.

"Kecelakaan semacam ini tidak terjadi dengan mudah. Maka penting memeriksa kondom terlebih dahulu untuk menghindari kecelakaan di kemudian hari," kata psikolog spesialisasi HIV di New York University, Perry N. Halkitis, Selasa (29/10/2019).

Mencegah HIV dan IMS lainnya

Jika Anda merasa telah terpapar HIV, segeralah menemui dokter dan lakukan post-exposure prophylaxis (PEP), pengobatan yang bisa mencegah Anda terinfeksi HIV.

"Pengobatan tersebut dilakukan selama sebulan dan efektif apabila Anda melakukannya sesegera mungkin. Efek samping yang ditimbulkan bisa berupa mual dan kelelahan yang ekstrim," kata Halkitis seperti dikutip Health.

Apabila Anda tidak bisa melakukan PEP, segeralah pergi ke klinik kesehatan, organisasi layanan AIDS, atau departemen kesehatan setempat.

Untuk menangani IMS, Anda harus melakukan tes lengkap dan uji klinik kesehatan. Anda mungkin tidak bisa mencegah terkena infeksi, tetapi tes-tes tersebut kemungkinan akan memberi tahukan hasil apakah Anda telah terinfeksi atau tidak.

Semakin cepat Anda mengetahui kondisi yang sebenarnya, semakin cepat juga Anda bisa memulai perawatan untuk menyembuhkan penyakit yang muncul dan meredakan gejalanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mencegah Kehamilan

Jika Anda menyadari kecelakaan yang terjadi, segeralah menggunakan alat kontrasepsi darurat atau yang sering disebut dengan morning pill. Morning pill adalat tablet yang mengandung levonorgestrel dosis tinggi dan hormon progestin sintetis yang juga ada dalam pil KB.

Kontrasepsi darurat ini tersedia tanpa reset dan dapat mengurangi risiko kehamilan hingga 75-89 persen jika digunakan dalam waktu 72 jam setelah berhubungan seks. Pil ini paling efektif jika dikonsumsi dengan segera, dianjurkan dalam waktu 24 jam.

Efek samping yang mungkin timbul adalah mual, muntah, sakit perut, kelelahan, sakit kepala, dan perubahan siklus menstruasi. Namun jika memang Anda mengalami sakit perut yang parah atau menstruasi datang terlambat lebih dari satu minggu, segeralah untuk mengunjungi dokter.

Penulis: Diviya Agatha

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.