Sukses

Kabut Asap Pekat, Pemkot Jambi Imbau Perusahaan Liburkan Karyawan Hamil

Pemkot Jambi liburkan pegawai yang tengah hamil saat kabut asap di tingkat berbahaya.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Jambi memberikan libur kepada aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai tidak tetap (PTT) yang tengah hamil saat kabut asap tingkat membahayakan kesehatan. Pemkot Jambi juga mengimbau hal yang sama pada perusahaan swasta.

Pada Rabu, 16 Oktober 2019, data AQMS Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kota Jambi memperlihatkan bahwa kualitas udara dengan kategori berbahaya. Itu sebabnya pemerintah setempat meliburkan ASN dan PTT yang tengah hamil.

Humas Kota Jambi menyebutkan hal ini berpedoman pada maklumat Walikot Jambi nomor: 180/179/HKU/2019 tentang antisipasi dampak kabut asap seperti mengutip Antara.

Pemkot Jambi juga meminta SD dan SMP negeri maupun swasta memulangkan siswa lebih awal. Untuk anak-anak PAUD dan TK tetap libur sampai hari Jumat, 18 Oktober 2019.

 

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan juga video menarik berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Efek Kabut Asap pada Ibu Hamil

Di kesempatan yang lalu, dokter spesialis kebidanan dan kandungan Ali Sungkar mengatakan bahwa ada risiko bila ibu hamil menghirup udara yang tidak sehat seperti kabut asap. Semakin sering ibu hamil menghirup udara yang tidak sehat meningkatkan potensi hipoksia atau yang disebut sebagai kekurangan pasokan oksigen pada sel darah.

“Menghirup udara yang buruk kemungkinan menyebabkan parunya terganggu. Jika sudah terganggu mengakibatkan infeksi paru, penumpukan gas. Yang pasti ibunya mengalami hipoksia,” kata Ali.

Kondisi hipoksia yang terjadi pada ibu hamil berdampak pula pada janin yang dikandung. Hal tersebut terjadi karena aliran darah yang diangkut oleh si ibu mengalir ke janin dalam kandungan.

“Ibunya hipoksia bagaimana dengan bayinya? Bayinya juga akan terdampak dengan aliran darah yang tidak membawa oksigen,” tambah Ali.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.