Sukses

Merokok Lima Batang Sehari pun Paru-Paru Bisa Rusak

Meskipun merokok tidak sekotak dalam sehari, paru-paru rentan rusak

Liputan6.com, Jakarta - Penelitian Lancet Respiratory Medicine mematahkan kepercayaan segelintir orang yang menyebut bahwa merokok beberapa puntung saja sehari masih aman.

Hasil dari penelitian tersebut justru menemukan bahwa merokok hanya lima puntung sehari dapat menyebabkan kerusakan paru-paru. Meskipun hitungannya cuma lima, tapi itu disebut setara dengan satu kotak.

Studi itu memeriksa kebiasaan merokok dan kesehatan lebih dari 25.000 warga Amerika, berusia 17 sampai 93. Setiap orang memberi tahu para peneliti berapa banyak rokok yang mereka konsumsi, beserta informasi kesehatan, demografi, dan gaya hidup.

Lalu mereka mengikuti ujian spirometri. Sebuah tes pernapasan untuk menghitung jumlah udara yang bisa dikeluarkan paru-paru setelah mengambil napas dalam-dalam. Para partisipan dipantau selama 20 tahun dan telah mengikuti tes itu lebih dari sekali, guna memperbarui informasi kesehatan paru-paru.

Fungsi paru-paru memang menurun seiring bertambahnya usia, tapi merokok telah dikenal bisa mempercepat proses itu. Sehingga perokok memiliki risiko terkena penyakit paru obstruktif kronik dan kondisi pernapasan lainnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gara-gara Merokok

Di awal penelitian, terdapat sekitar 10.000 partisipan tidak pernah merokok dan 7.500 sudah berhenti. Serta 5.800 orang masih bimbang untuk berhenti atau tetap merokok dan 2.500 perokok aktif.

Para peneliti menemukan bahwa mantan perokok dan perokok aktif memiliki fungsi paru yang lebih buruk. Tidak ada perbedaan dampak yang besar antara mereka yang hanya mengonsumsi sedikit dengan perokok berat.

Menurut studi itu, mengonsumsi kurang dari lima batang mengakibatkan sekitar dua pertiga kerusakan paru-paru dari jumlah dampak dari 30 batang rokok atau lebih per hari. Dengan kata lain, fungsi paru-paru perokok ringan akan menurun dalam waktu satu tahun sebanyak perokok berat yang mengonsumsi selama 9 bulan.

 

3 dari 3 halaman

Merokok Jumlah Berapa Pun

Rekan penulis studi dan internis di Columbia University Irving Medical Center, Amerika Serikat, Dr Elizabeth Oelsner, mengatakan bahwa penemuan ini seharusnya mencegah orang untuk merokok dalam jumlah berapapun.

Sebuah langkah yang penting untuk bisa berhenti secara sepenuhnya dan mengalami dampak kesehatan yang baik.

Penelitian ini juga menganjurkan perokok untuk berhenti secepat mungkin. Karena risiko kesehatan akibat merokok tidak akan pernah bisa sepenuhnya hilang.

“Pesan terpenting yang telah diketahui adalah bahwa merokok berdampak sangat buruk bagi kesehatan paru-paru. Menghindari rokok adalah hal terbaik yang bisa Anda lakukan,” kata Elizabeth.

Penulis : Selma Vandika

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini