Sukses

WHO: 2,2 Miliar Penduduk Dunia Punya Gangguan Penglihatan

WHO menyatakan bahwa lebih dari 2,2 miliar penduduk dunia mengalami gangguan penglihatan atau kebutaan. Padahal, sekitar setengahnya bisa dicegah serta belum tertangani

Liputan6.com, Jakarta Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menemukan bahwa sekitar 2,2 miliar orang di dunia mengalami gangguan penglihatan atau kebutaan. Padahal, satu miliar kasus masalah penglihatan sesungguhnya bisa dicegah atau belum tertangani.

Temuan itu dirilis WHO dalam laporan terbaru mereka terkait Hari Penglihatan Sedunia 2019. Mereka mengatakan, lebih dari satu miliar orang mengalami gangguan penglihatan karena tidak mendapatkan perawatan yang dibutuhkan terkait masalah penglihatan jarak jauh atau pendek, glaukoma, serta katarak.

WHO juga mengungkapkan bahwa bertambahnya populasi tua, perubahan gaya hidup, serta akses yang terbatas ke perawatan mata di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, menjadi pendorong utama meningkatnya angka orang dengan gangguan penglihatan.

"Kondisi mata dan gangguan penglihatan tersebar luas dan seringkali, mereka tidak terobati," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti dilansir dalam laman resminya pada Kamis (10/10/2019).

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bukan Masalah yang Bisa Dimaklumi

Dr. Alarcos Cieza, kepala program WHO untuk mengatasi kebutaan dan gangguan penglihatan menyatakan bahwa banyak orang yang tidak bisa berpartisipasi secara maksimal dalam masyarakat hanya karena tidak bisa mengakses layanan mata.

"Di dunia yang dibangun berdasarkan kemampuan mata untuk melihat, layanan perawatan mata termasuk rehabilitasi, harus disediakan agar dekat dengan masyarakat sehingga orang mampu mencapai potensi maksimal mereka," kata Cieza.

Tedros menegaskan bahwa bahwa 65 juta orang buta atau memiliki penglihatan yang buruk ketika penglihatan mereka bisa diperbaiki semalam dengan operasi katarak, bukanlah sesuatu yang bisa dimaklumi.

"Atau bahwa lebih dari 800 juta orang berjuang dalam keseharian mereka karena tidak memiliki akses ke kacamata," tambahnya.

Maka dari itu, Tedros mengatakan bahwa setiap orang haruslah mendapatkan perawatan mata yang berkualitas tanpa hambatan, termasuk soal keuangan.

"Termasuk perawatan mata dalam rencana kesehatan nasional dan paket perawatan dasar adalah bagian penting dalam perjalanan setiap negara menuju cakupan kesehatan semesta," tambahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.