Sukses

Penyebab Bekas Jerawat jadi Bopeng

Selain memencet jerawat, ada beberapa kebiasaan lain yang membuat bekas jerawat meninggalkan jejak.

Liputan6.com, Jakarta Jerawat timbul akibat peradangan pada pori-pori folikel rambut yang tersumbat. Jerawat biasanya menyimpan cairan nanah di dalam kantung yang membengkak. Secara alami, jerawat akan kempes dengan sendiri.

Namun, tangan kadang kerap usil memencet jerawat di wajah. Padahal hal ini bisa membuat jerawat jadi membekas.

"Salah satu penyebab paling umum adalah kebiasaan memencet jerawat sehingga terjadi manipulasi jaringan kulit. Luka akan terbentuk cukup dalam dan merusak struktur kulit," papar dokter spesialis kulit dan kelamin, Shinta Damayanti, di ERHA Derma Center Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Selain itu, bopeng di wajah juga bisa timbul akibat penggunaan makeup yang terlalu tebal pada saat berjerawat. Makeup terlalu tebal dapat menyumbat pori-pori yang membuat jerawat semakin meradang.

 

Beberapa jenis treatment tidak dianjurkan dilakukan ketika kulit sedang berjerawat. Terutama tindakan yang memakai jarum dalam salah satu prosedurnya.

"Yang penting tidak ada jerawat aktif. Mesti sembuh dulu baru dilakukan perawatan. Selain itu tidak boleh ada infeksi seperti herpes atau infeksi bakteri lain agar inflamasi tidak semakin parah," jelas Shinta.

Saksikan juga video menarik berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mengatasi Bekas Jerawat

Bekas jerawat yang ringan seperti noda kehitaman atau kemerahan dapat diatasi dengan cara lebih mudah.

"Hiperpigmentasi cukup memakai krim wajah, kalau kemerahan dengan laser yang ditembak ke pembuluh darah."

Akan tetapi, bopeng yang sudah terlalu dalam tidak bisa diatasi dengan dua cara tersebut. Diperlukan perawatan khusus yang bersifat merangsang kolagen dan elastin.

Kedua zat itu merupakan jenis protein yang mampu meregenerasi struktur kulit. Namun perlu dipahami bahwa bopeng tidak bisa dihilangkan sepenuhnya karena sudah terlanjur rusak di bagian dalam.

"Tidak 100 persen pulih, tapi bekerja dengan cara merangsang kolagen dan elastin hingga cekungan luka dapat pulih dan terlihat lebih merata," ujarnya.

 

Penulis: Annisa Mutiara Asharini/Dream.co.id

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.