Sukses

Sejak Kecil Tidur dengan Lampu Menyala, Bocah 7 Tahun Pubertas Dini

Sejak usia empat tahun, diketahui bahwa anak ini tidur dengan lampu menyala sehingga membuatnya mengalami pubertas dini

Liputan6.com, Jakarta Seorang ibu di Ningbo, Tiongkok terkejut ketika putrinya yang baru berusia tujuh tahun, memiliki tinggi hingga sekitar 120 sentimeter. Dia tak tahu bahwa sebuah kebiasaan tidur dengan lampu menyala membuatnya mengalami pubertas dini.

Dilansir dari Asia One pada Rabu (9/10/2019), awalnya ibu itu senang ketika anak gadisnya bertumbuh. Hingga ia sadar bahwa ada yang salah dengan perkembangan tersebut.

Kepada Zhejiang News, ibu dari anak yang bernama samaran Dandan itu awalnya melihat putrinya memiliki payudara yang lebih besar di usianya. Ia segera membawanya ke dokter.

Ketika diperiksa, dokter mengatakan bahwa pubertas dini membuat struktur rangka Dandan mirip dengan anak berusia 10 tahun. Selain itu, ovariumnya juga tumbuh lebih besar.

"Dalam kondisi seperti ini, kecil kemungkinan dia akan tumbuh lebih tinggi dari 150 sentimeter," kata dokter bernama Zhang Ning itu pada sang ibu.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menekan Produksi Melatonin

Dokter mengatakan bahwa tidak ada obat-obatan yang berpengaruh pada kondisi Dandan. Hal itu jelas membuat sang ibu bingung mengenai penyebabnya. Ini karena ia tidak pernah memberikan makanan tidak sehat atau suplemen pada anaknya.

Saat dokter bertanya lebih lanjut soal gaya hidup anak itu, terungkap bahwa Dandan selalu tidur sejak usia empat tahun dengan lampu menyala karena takut kegelapan.

Sang ibu mengatakan bahwa ia diminta untuk tidur sendiri sejak dini, agar lebih mandiri. Namun, kebiasaan inilah yang dianggap dokter membuat anak itu mengalami pubertas lebih cepat.

Dokter mengatakan bahwa produksi melatonin pada anak paling tinggi di malam hari. Ketika dia tidur dengan lampu menyala, produksi hormon alami tubuh terganggu dan membuatnya tertekan. Hal itu membuat dia lebih matang secara seksual dengan lebih cepat.

"Ada banyak alasan mengapa seorang anak mengalami pubertas sebelum waktunya, oleh karena itu penting untuk mengetahui penyebabnya sesegera mungkin sehingga kita dapat menghentikannya," kata Zhang Ning.

"Jika osteofit sudah mulai terbentuk, terlambat sudah."

Anak perempuan umumnya mencapai masa puber di usia sembilan sampai 11 tahun. Sementara anak laki-laki, biasanya mencapai pubertas sekitar usia 11 sampai 13 tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.