Sukses

Teliti Ganja untuk Kanker, Australia Siapkan Dana 28 Miliar Rupiah

Australia mengungkapkan bahwa mereka menyiapkan jutaan dolar untuk penelitian terkait ganja untuk obat kanker

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Australia mempersiapkan dana tiga juga dolar Australia atau lebih dari sekitar 28 miliar rupiah untuk penelitian obat ganja terhadap perawatan pasien kanker.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt usai mengatakan bahwa 11 ribu warga setempat diperbolehkan mengakses produk obat-obatan dari ganja di tahun ini.

Dikutip dari News.com.au pada Senin (7/10/2019), Hunt mengatakan bahwa nantinya hibah pemerintah tersebut akan digunakan untuk meneliti bagaimana ganja bisa membantu perawatan rasa sakit pada pasien kanker, serta mencari tahu efek samping lainnya.

Ia menilai ini sejalan dengan pemerintah yang berkomitmen mencari bukti manfaat dari ganja di bidang medis.

"Hanya ada beberapa studi klinis terbatas yang dirancang dengan baik pada obat ganja dan kita perlu meningkatkan dasar bukti untuk mendukung para profesional medis," kata Hunt dalam pernyataannya seperti dikutip dari Business Times Singapore.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hanya Dengan Resep Dokter

Pernyataan tersebut juga didukung oleh penyanyi dan penyintas kanker asal Austalia Oliva Newton-John. Perempuan itu mengatakan ingin agar negara kangguru mengejar ketertinggalan dari Amerika Serikat.

"Mereka menemukan benda itu tidak menyebabkan semua masalah yang ditakuti orang-orang," kata Newton-John pada Minggu kemarin.

Penyanyi 71 tahun itu juga mengatakan bahwa ganja membantunya lebih tenang ketika harus menggunakan obat-obatan morfin. Selain itu, ia mengatakan pada Sunday Herald Sun bahwa dirinya ingin Australia menjadi pusat penelitian ganja.

Hunt sendiri mengatakan pemerintah setempat bekerja memastikan nantinya pasien bisa mengakses obat-obatan tersebut.

"Tapi itu hanya dengan resep profesional kesehatan," tegasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.