Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Australia mempersiapkan dana tiga juga dolar Australia atau lebih dari sekitar 28 miliar rupiah untuk penelitian obat ganja terhadap perawatan pasien kanker.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt usai mengatakan bahwa 11 ribu warga setempat diperbolehkan mengakses produk obat-obatan dari ganja di tahun ini.
Baca Juga
Dokter di Negara Ini Minta Pasien Berhenti Bawa Ular Berbisa ke IGD, Ini Penyebabnya
Top 3 Berita Bola: Kontrak Shin Tae-yong Bakal Diperpanjang Usai Timnnas Indonesia Lolos Perempat Final Piala Asia U-23 2024?
Aksi Komedian Arj Barker Usir Ibu Menyusui dan Bayinya di Tengah Pertunjukan karena Dianggap Bikin Tak Fokus, Warganet: Amatiran
Dikutip dari News.com.au pada Senin (7/10/2019), Hunt mengatakan bahwa nantinya hibah pemerintah tersebut akan digunakan untuk meneliti bagaimana ganja bisa membantu perawatan rasa sakit pada pasien kanker, serta mencari tahu efek samping lainnya.
Advertisement
Ia menilai ini sejalan dengan pemerintah yang berkomitmen mencari bukti manfaat dari ganja di bidang medis.
"Hanya ada beberapa studi klinis terbatas yang dirancang dengan baik pada obat ganja dan kita perlu meningkatkan dasar bukti untuk mendukung para profesional medis," kata Hunt dalam pernyataannya seperti dikutip dari Business Times Singapore.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Hanya Dengan Resep Dokter
Pernyataan tersebut juga didukung oleh penyanyi dan penyintas kanker asal Austalia Oliva Newton-John. Perempuan itu mengatakan ingin agar negara kangguru mengejar ketertinggalan dari Amerika Serikat.
"Mereka menemukan benda itu tidak menyebabkan semua masalah yang ditakuti orang-orang," kata Newton-John pada Minggu kemarin.
Penyanyi 71 tahun itu juga mengatakan bahwa ganja membantunya lebih tenang ketika harus menggunakan obat-obatan morfin. Selain itu, ia mengatakan pada Sunday Herald Sun bahwa dirinya ingin Australia menjadi pusat penelitian ganja.
Advertisement
Hunt sendiri mengatakan pemerintah setempat bekerja memastikan nantinya pasien bisa mengakses obat-obatan tersebut.
"Tapi itu hanya dengan resep profesional kesehatan," tegasnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement