Sukses

Hot Flash, Rasa Panas yang Kerap Muncul Ketika Menopause Menghampiri Wanita

Hot flashes saat menopause bisa diperburuk dengan hal-hal seperti gula, stres, makanan pedas, dan alkohol.

Liputan6.com, Jakarta Hot flash atau perasaan panas adalah gangguan yang identik dengan menopause. Kondisi ini disebabkan oleh perubahan hormon reproduksi dan pengaturan suhu tubuh.

Meskipun tidak semua wanita mengalami hot flash ketika menopause, mereka yang mengalaminya menyadari bahwa kondisi ini begitu mengganggu.

Hot flash adalah gangguan pada sistem termoregulasi tubuh, yaitu proses yang memungkinkan tubuh mengatur suhu. Tubuh akan bereaksi berlebihan dengan mengeluarkan keringat yang berlebih.

"Selama menopause, wanita semakin sensitif terhadap perubahan kecil pada suhu," ucap Jonathan Schaffir, dokter obgyn di Ohio State University Wexner Medical Center, AS seperti dikutip Health.

 

Penurunan hormon reproduksi

"Hot flash diduga terjadi karena penurunan hormon reproduksi ketika menopause, termasuk estrogen. Akhirnya membuat seseorang menjadi lebih sensitif terhadap perubahan suhu," ucap Arianna Sholes-Douglas, dokter sekaligus penulis Menopause Myth.

Ketika hormon estrogen mengalami penurunan, kondisi ini memicu perubahan pada pembuluh darah, yang membuat Anda merasa panas dan berkeringat.

Hot flash juga bisa diperburuk dengan hal-hal seperti gula, stres, makanan pedas, dan alkohol.

"Biasanya seseorang mengalami hot flash pada malam hari, sering disebut juga sebagai keringat malam. Pada dasarnya ini hal yang sama dan cenderung membuat wanita susah tidur," ucap Sholes-Douglas.

 

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Respons tubuh tak menentu

Hot flash bisa memberikan efek yang berbeda pada setiap orang. "Beberapa wanita bisa merasa seolah-olah sedang duduk dalam oven dan wajahnya memerah tanpa alasan jelas," ucap Sholes-Douglas.

Namun, ketika wanita sedang tidak berada dalam kondisi hot flash, ia juga kemungkinan akan merasa menggigil. Sensasi ini tentu terasa begitu mengganggu.

 

Cara mengatasinya

Ada banyak pilihan cara untuk mengatasi hot flashes, mulai dari obat hingga perubahan gaya hidup.

"Saya merekomendasikan seseorang dengan hot flash untuk membatasi gula, makanan pedas, dan alkohol. Karena ketiga hal ini dapat memperburuk rasa panas pada tubuh," jelas Sholes-Douglas.

Menurut National Institute on Aging (NIA), AS, Anda bisa mengenakan pakaian tipis ketika mengalami hot flash, membawa kipas portabel, dan manjaga berat badan juga dapat membantu.

 

Penulis: Diviya Agatha

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini