Sukses

Anjing Dianggap Anak, Cara Mendidiknya Tak Sama dengan Manusia

Tak masalah untuk menganggap anjing sebagai bagian dari keluarga, namun perlu perlakuan dan perawatan yang berbeda untuk mendidiknya

Liputan6.com, Jakarta Banyak orang yang saat ini sudah menganggap anjing peliharaan sebagai bagian dari keluarganya. Tidak jarang, mereka seakan menjadi adik atau anak dalam keluarga tersebut.

Walaupun begitu, anjing bukanlah spesies yang sama dengan manusia. Sehingga, pemilik hewan tersebut harus mampu memahami dan mendidik anjing dengan cara yang berbeda dari mendidik seorang anak manusia.

Adri Prastowo, dog behavioural specialist dari K9 KLAN mengatakan bahwa tak masalah ketika pemilik menganggap bahwa anjing sebagai anak sendiri.

"Cuma secara intelektual saja, kita memberi pernyataan bahwa itu anak saya tapi dia binatang dia anjing. Bagaimana kita mendidik dia, jangan disamakan dengan mendidik anak manusia," kata Adri ditemui Health Liputan6.com di Jakarta, ditulis Senin (30/9/2019).

"Jadi mau dianggap istri, mau dianggap jelmaan orangtua, it's okay, tapi jangan diperlakukan seperti manusia atau seperti ayam atau hewan lainnya," Adri menambahkan.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pentingnya Memahami Psikologis Anjing

Karena itu, penting bagi seorang pemilik hewan peliharaan untuk memahami psikologis dari anjing itu sendiri.

"Karena hubungan antara manusia dan anjing itu berbeda dengan hubungan antar manusia. Sudah banyak literasi dan ilmu yang membuktikan, tapi dengan anjing kita harus tahu binatang berinteraksi," kata Adri.

Hal tersebut salah satunya agar tak terjadi berbagai kasus seperti lepasnya hewan peliharaan atau pemilik yang digigit anjingnya sendiri.

"Kita harus tahu bagaimana dia melihat dunianya, terutama di rumahnya," kata Adri.

Menurut Adri berbagai kejadian anjing peliharaan menggigit orang, dikarenakan tidak adanya hubungan atau koneksi antara pemilik dengan anjingnya.

"Sebenarnya yang harus orang pertanyakan adalah bagaimana sih hubungan dengan anjing saya. Apakah hanya sebatas memberikan dia terlalu banyak kasih sayang atau bahkan tidak peduli sama sekali, itu kan dua hubungan yang tidak sehat juga," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.