Sukses

Ini Alasan Anjing yang Kena Rabies Jadi Lebih Agresif

Biasanya anjing yang didiagnosis rabies lebih agresif.

Liputan6.com, Jakarta - Rabies menjadi salah satu penyakit yang masih menjadi masalah di Indonesia. Bagi para pemilik hewan peliharaan seperti anjing, tentu ini menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan.

Maka dari itu, tidak ada salahnya bagi para pemilik anjing untuk mengetahui mengenai gejala rabies apabila sudah dialami hewan peliharaannya.

Dian Novita Wijayanti, dokter hewan Animal Clinic Jakarta mengatakan bahwa ada beberapa gejala yang patut diwaspadai sebagai rabies pada hewan peliharaan.

Beberapa kondisi yang paling sederhana adalah adanya perilaku tak biasa seperti cemas dan ketakutan pada air atau cahaya.

"Dan biasanya karena ketakutan ini, dia lebih bersifat menyerang," kata Dian pada Health Liputan6.com ditemui di Jakarta, Minggu (29/9/2019).

Dian mengatakan bahwa virus rabies menyerang otak dari hewan. Itulah mengapa mereka mengalami perubahan sikap dari biasanya.

"Jadi kenapa terjadi perubahan perilaku karena otaknya duluan yang diserang virus rabies," kata Dian menambahkan.

 

Simak Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Vaksinasi Rabies

Maka dari itu, vaksinasi menjadi sangat penting untuk diberikan pada seekor anjing. Dian mengatakan bahwa tidak ada gaya hidup atau makanan yang bisa mencegah hewan peliharaan terkena rabies selain menggunakan vaksin.

"Gaya hidup sebagus apapun kalau tidak divaksin tidak akan berpengaruh. Jadi satu-satunya pencegahan rabies adalah vaksinasi," kata Dian menegaskan.

Rabies sendiri bisa ditularkan dari air liur anjing lewat gigitan. Jika korban terluka, virus bisa masuk ke dalam tubuh.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.