Sukses

Malas Olahraga hingga Dehidrasi, Ini 5 Kebiasaan yang Buruk untuk Otak

Otak merupakan organ tubuh yang paling kompleks dan memegang peran penting terhadap seluruh fungsi tubuh.

Liputan6.com, Jakarta Otak merupakan organ tubuh yang paling kompleks dan memegang peran penting terhadap seluruh fungsi tubuh. Sayangnya bagian terpenting ini malah sering lepas dari pengawasan.

Ada beberapa kebiasaan kita yang berdampak buruk pada otak dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Seperti dilansir dari Medical Daily, berikut sejumlah aktivitas yang tanpa kamu sadari bisa menyakiti otak secara perlahan.

1. Menutup kepala saat tidur

Tidur dengan kepala tertutup bisa menimbulkan masalah pada otak karena membatasi asupan oksigen. Hal ini bisa membuatmu tak sengaja menghirup udara yang baru saja kamu embuskan. Kurangnya oksigen di dalam otak ini bisa tingkatkan risiko penyakit demensia dan Alzheimer.

2. Malas olahraga dan aktivitas fisik

Beraktivitas secara fisik dan mental bisa meningkatkan kesehatan otak. Kurangnya olahraga atau aktivitas bisa berdampak negatif pada ingatan dan membuatmu berisiko terkena demensia. Sejumlah aktivitas seperti membaca dan bersosialisasi diketahui cukup efektif untuk menstimulasi otak.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3. Kualitas tidur buruk

Kurang tidur terutama pada jangka panjang bisa mengakibatkan masalah pada otak. Hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit neurologikal.Ketika tidur, tubuh bekerja mengusir racun dan hal-hal lain dari otak.

Kurang tidur terutama secara terus-menerus mungkin memperlambat proses penyembuhan ini dan menyebabkan terbentuknya kandungan berbahaya.

4. Dehidrasi

Kurangnya air di dalam tubuh tidak hanya berpengaruh secara fisik saja namun juga bisa mempengaruhi otak. Dehidrasi dapat menyebabkan migrain, perubahan mood, kecemasan, serta kelelahan. Otak memiliki kandungan air dan dehidrasi diketahui bisa mengurangi volume otak dan mempengaruhi fungsinya.

5. Stres

Stres yang kronis bisa memicu produksi hormon steroid bernama kortisol. Kelebihan kortisol di dalam tubuh bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon, kanker, bertambahnya berat badan, kanker, penyakit jantung, dan diabetes.Stres juga diketahui bisa mempengaruhi kelenjar adrenal. Hal ini mungkin membuatmu mengalami brain fog, kehilangan ingatan, serta kecemasan.

Penulis: Rizky Wahyu Permana/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.