Sukses

Misteri Penyakit Gagal Ginjal yang Dialami Pekerja Pertanian di Amerika Tengah

Penyakit gagal ginjal nan misterius mendera pekerja pertanian di Amerika Tengah, yang menyebabkan kematian.

Liputan6.com, Amerika Tengah Pada tahun 2014 dan 2015, kasus penyakit gagal ginjal yang misterius menyebabkan puluhan ribu orang di Amerika Tengah meninggal dunia. Banyak dari mereka berusia 30-an dan 40-an tahun yang mendadak mengalami kegagalan fungsi ginjal.

Peneliti Cecilia Sorensen dalam tajuk rencana edisi terbaru yang dipublikasikan The New England Journal of Medicine menyebut, bentuk gagal ginjal baru yang misterius ini sebagai 'penyakit modern di era perubahan iklim.'

"Kita tahu perubahan iklim memperburuk penyakit manusia, seperti memperburuk penyakit kardiovaskular," tulis Sorensen, seorang dokter pengobatan darurat yang juga mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Colorado, dikutip NPR, Minggu (22/9/2019).

"Tapi ini juga salah satu yang pertama kali diidentifikasi bahwa penyakit ini mungkin tidak akan terjadi jika bukan dipengaruhi suhu global yang ekstrem."

Sementara kasus gagal ginjal misterius sebagai penyebab kematian nomor dua di Nikaragua dan El Salvador pertama kali dilaporkan pada 1990-an. Penyakit ini adalah tipe baru dari gagal ginjal yang aneh.

Pemotong tebu dari perkebunan di Nikaragua, El Salvador, dan Guatemala datang ke klinik dengan penyakit gagal ginjal stadium akhir. Padahal, beberapa tahun sebelumnya, orang-orang itu berada dalam kondisi kesehatan yang sempurna.

Bahkan mereka tidak punya riwayat diabetes, hipertensi atau faktor lain yang mungkin menjelaskan mengapa mereka mengalami gagal ginjal.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pekerja Pertanian di Amerika Tengah

Di antara kasus-kasus awal, hampir semua pasien melakukan pekerjaan di bidang pertanian, khususnya di dataran rendah sepanjang Pantai Pasifik. Kemudian penyakit gagal ginjal bentuk baru juga ditemukan di lokasi serupa, yang mendera penambang, nelayan, dan pekerja pabrik industri panas.

Tetapi sebagian besar orang yang meninggal akibat gagal ginjal di Amerika Tengah adalah pekerja pertanian yang relatif muda.

"Kami mulai menyadari, ada proses penyakit yang sangat mirip sedang dianalisis di India dan Sri Lanka," lanjut Sorensen. "Karena terlihat hampir identik. Ini memengaruhi pekerja pertanian di daerah panas. Ada juga laporan tentang hal itu terjadi di Afrika dan Timur Tengah."

Sorensen masih bertanya-tanya, apakah penyakit mematikan ini akibat dari pemanasan global. Jawaban itu tidak mudah dipastikan.

"Sangat sulit untuk membuktikan orang ini sakit karena perubahan iklim," tambahnya. "Yang dapat kami katakan penyakit ini terjadi di bagian dunia yang mengalami pemanasan (ekstrem) yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang mana dikaitkan dengan perubahan iklim."

3 dari 3 halaman

Kehilangan Fungsi Ginjal

Profesor epidemiologi dari London School of Hygiene dan Tropical Medicine, Neil Pearce mempelajari penyakit gagal ginjal selama bertahun-tahun.

"Gagal ginjal baru adalah fenomena yang sangat tidak biasa. Saya telah melakukan pekerjaan di bidang ini selama 40 tahun dan sangat tidak biasa menemukan sesuatu seperti ini," jelas Pearce. Ia ragu perubahan iklim adalah penyebabnya.

Pearce melacak para pekerja di Nikaragua lantas menemukan, selama periode dua tahun beberapa dari mereka kehilangan sepertiga fungsi ginjal.

"Ini mungkin karena stres panas dan kondisi kerja yang sangat buruk di Amerika Tengah. Tetapi kalau berkaitan dengan perubahan iklim agaknya bukti itu lemah," lanjut Pearce.

Ia tidak berpikir kenaikan suhu global selama beberapa dekade terakhir akan menyebabkan perubahan signifikan dalam kesehatan masyarakat. Pearce juga mencari kasus gagal ginjal di tempat lain dengan kondisi iklim yang serupa dengan dataran pantai Pasifik Amerika Tengah, misal Peru utara dan Malawi, tapi belum menemukannya.

"Jika Anda pergi ke India selatan, ada desa-desa yang sangat dekat satu sama lain. Beberapa dari mereka ada yang menderita kegagalan fungsi ginjal, lainnya tidak. Mereka bekerja di lingkungan yang sama-sama panas," Pearce berkata.

"Ya, ada sesuatu yang sangat aneh terjadi. Benar-benar menarik secara ilmiah, apa yang menyebabkannya."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.