Sukses

Usai Benjol Karena Terbentur, Tanduk Malah Tumbuh di Kepala Pria Ini

Pria itu mengatakan dia memotong tanduk tersebut sebelum benar-benar mengeras dibantu seorang tukang cukur

Liputan6.com, Jakarta Sebuah tanduk tiba-tiba muncul di kepala Shyam Lal Yadav beberapa saat setelah kepalanya terbentur pada tahun 2014. Awalnya, pria 74 tahun itu hanya mengalami memar biasa.

Ketika benjolan mulai tumbuh dia mengabaikannya karena tidak ada perasaan tak nyaman karena hal itu. Selain itu, lansia yang berprofesi sebagai petani itu mengungkapkan ia selalu memotong benjolan itu di tukang cukur.

"Tapi ketika benjolan itu mengeras dan mulai tumbuh lebih jauh, dia mulai mendatangi rumah sakit di Sagar," kata dokter bedah Vishal Gajbhiye di Bhagyoday Tirth Hospital di Sagar, India seperti dilansir dari The Sun pada Kamis (19/9/2019).

Gajbhiye mengungkapkan bahwa kasus langka itu disebut dalam istilah medis sebagai sebaceous horn atau tanduk iblis. Tanduk tersebut terdiri dari keratin yang biasanya ditemukan di kuku.

"Tanduk biasanya dapat dihilangkan dengan pisau cukur steril," kata Gajbhiye dalam pada SWNS.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak Ganas

Gajbhiye mengatakan bahwa meskipun jinak, namun tetap ada kemungkinan bahwa lesi tersebut bisa menjadi ganas. Walau begitu, pada kasus lansia tersebut, tanduk ini tidaklah mematikan.

"Perawatan bervariasi, tetapi mereka bisa termasuk operasi, terapi radiasi, dan kemoterapi," kata Gajbhiye. Selain itu, kulit akan dicangkokkan untuk menutup luka bekas tanduk tersebut.

Gajbhiye mengatakan bahwa Yadav saat ini sudah sembuh sepenuhnya, setelah dirawat di rumah sakit selama 10 hari usai menjalani operasi dan biopsi. Kasus tersebut ditulis dalam laporannya di Journal of Oral and Maxillofacial Pathology.

Belum diketahui penyebab sesungguhnya dari terbentuknya tanduk tersebut. Beberapa ahli percaya bahwa benda itu timbul akibat paparan radiasi atau sinar matahari yang memicu kondisi semacam itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.