Sukses

Selain Kesepian, Orang dengan Gangguan Pendengaran Berisiko Demensia

Gangguan pendengaran ternyata juga dapat memicu munculnya gangguan lain seperti demensia

Liputan6.com, Jakarta Gangguan pendengaran dapat mengganggu aktivitas seseorang. Salah satunya mengganggu relasi sosial karena kesulitan berinteraksi dengan orang-orang sekitarnya.

"Kondisi tersebut akhirnya mendorong orang dengan gangguan pendengaran menjadi lebih mudah merasa kesepian. Ketika seseorang sudah merasa kesepian, efeknya pada kesehatan mental dan fisik akan cukup besar," kata ahli gangguan pendengaran dan direktur perusahaan alat bantu dengar, Starkey Hearing Technologies, Manfred Stoifl.

Selain itu, gangguan pendengaran juga bisa memengaruhi kehidupan sosial dan kepribadian seseorang. Jika tidak diatasi, orang dengan gangguan pendengaran cenderung menutup diri dan merasa terkucilkan dari lingkungan sekitar seperti disampaika pengajar dan pelatih pendengaran Judy Grobstein dalam konferensi pers peluncuran alat bantu dengar Livio AI di Jakarta, ditulis Rabu (18/9/2019).

Judy Grobstein, pengajar dan pelatih pendengaran juga menambahkan, gangguan pendengaran akan berimbas pada kehidupan sosial dan kepribadian seseorang.

Gangguan pendengaran ternyata juga dapat memicu munculnya gangguan lain seperti demensia yakni penurunan fungsi otak yang mengakibatkan penurunan daya ingat dan cara berpikir.

"Gangguan pendengaran tidak hanya terfokus pada seberapa berat gangguannya, tetapi seberapa lama gangguan pendengaran itu sudah terjadi," ucap Stoifl.

 

Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pendengaran dan Fungsi Otak

Stoifl menjelaskan bahwa ketika seseorang mengalami gangguan pendengaran yang cukup lama, otak akan beradaptasi dan tidak terbiasa untuk tidak mendengar.

Ketika mendengar sesuatu, otak akan memproses untuk mengerti apa yang dimaksudkan. Semakin banyak suara yang Anda dengar, maka semakin sering Anda berusaha memahami suara tersebut. Maka, jika ada suara baru yang masuk, otak belum tentu bisa mengerti suara itu. Hal tersebut yang membuat seseorang dengan gangguan pendengaran memiliki risiko demensia yang lebih tinggi.

"Telinga belajar mendengar dan mengidentifikasi suara secara natural. Kalau kita tidak mendengar suara-suara lagi, maka apa yang pernah kita dengar akan terlupakan dan otak menjadi tidak berfungsi," jelas Stoifl.

Kondisi tersebut membuat otak tidak terlatih lagi dan apa yang sudah dipelajari bisa menghilang. 

 

Penulis: Diviya Agatha

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Gangguan pendengaran adalah semua jenis gangguan dalam proses pendengaran normal.

    Gangguan Pendengaran

  • Dementia sering disalahartikan sebagai penyakit pikun. Namun sebenarnya, demensia bukanlah penyakit melainkan gejala suatu penyakit.

    Demensia