Sukses

Bukan Sekadar Gaya, Penutup Mata Sebelah Bisa Jadi Terapi pada Anak

Pada anak-anak dengan kondisi mata malas penggunaan penutup mata sebelah bisa jadi sarana terapi.

Liputan6.com, Jakarta Di dunia medis, penggunaan penutup mata bukan sekadar untuk gaya-gayaan. Pada anak-anak dengan kondisi mata malas teknik tutup mata sebelah bisa jadi terapi.

"Biasanya metode tutup mata itu kita gunakan untuk terapi ambliopia atau mata malas pada anak-anak, yang masih usia pertumbuhan," kata dokter spesialis mata Surya Utama.

Terapi tutup mata sebelah ini dilakukan ketika anak sepulang sekolah. Penutup mata digunakan pada mata yang kondisinya bagus.

"Nah, justru mata yang bagus kita tutup agar mata yang tidak bagus tadi terangsang penglihatannya untuk bisa melihat terang," tutur dokter yang sehari-hari praktik di Eka Hospital Pekanbaru Riau ini.

Surya menegaskan bahwa terapi tutup mata ini hanya berlaku pada anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan bukan pada orang dewasa.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Fungsi Penutup Mata pada Orang Dewasa

Sementara, penggunaan penutup mata pada orang dewasa seperti yang dipakai Thareq Kemal Habibie bukan terapi mata malas. Thareq yang terkena glaukoma mengungkapkan penggunaan penutup mata membuat penglihatannya jadi lebih fokus melihat.

Surya yang tidak menangani Thareq juga menjelaskan bahwa pada orang dewasa, penggunaan penutup mata ada dua alasan. Yakni penampilan dan fungsi.

Pertama, penggunaan penutup mata dengan alasan penampilan karena pasien merasa terganggu dengan kondisi matanya, misalnya ada kerusakan di mata.

"Ada kerusakan struktur mata. Misalnya di kelopak, kornea, bola mata atau bagian lain ada kerusakan. Maka upayanya dengan masking effect (dengan menggunakan penutup mata)," katanya ke Liputan6.com saat dihubungi via telepon.

Seseorang juga mungkin menggunakan penutup mata karena salah satu mata mengalami kelainan, misalnya kurang bagus penglihatannya.

"Jika mata yang kurang bagus penglihatannya tadi dibiarkan terbuka maka akan mengganggu atau interefering mata yang bagus penglihatannya. Hal ini malah membuat penglihatannya terganggu. Dia jadi tidak nyaman, pusing, pandangan ganda," jelasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.