Sukses

Orang yang Mampu Memahami Emosi Kehidupan Seksnya Lebih Memuaskan

Kehidupan seks juga terpengaruh dari bagaimana seseorang mengerti emosi dan mampu mengomunikasikannya dengan pasangan

Liputan6.com, Jakarta Orang yang mampu memahami emosi orang lain memiliki kehidupan seks yang lebih memuaskan. Hal itu terbukti dalam sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of Adolescent Health pada 2011.

"Bagaimana orang berinteraksi dan kemampuan mereka untuk mendengarkan satu sama lain serta mengambil sudut pandang satu sama laing benar-benar bisa mempengaruhi kehidupan seks yang mereka miliki," kata peneliti Adena Galinsky dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, Amerika Serikat.

Dilansir dari Live Science pada Kamis (12/9/2019), dalam penelitian yang dilakukan Galinsky dan rekan-rekannya, melakukan studi dari 3.200 orang berusia 18 hingga 26 dan disurvei tahun 2001 sampai 2002.

Partisipan diberikan pertanyaan untuk mengukur tingkat otonomi diri sendiri, harga diri, empati, serta kesehatan dan kepuasan seksual.

Otonomi berarti kekuatan untuk mengikuti keyakinan pribadi bahkan ketika bertentangan dengan nilai-nilai konvensional. Sementara, harga diri berarti kepercayaan seseorang pada penghargaan dirinya sendiri dan empati berarti kemampuan untuk mengambil perspektif lain, untuk dilihat berdasarkan sudut pandangnya dan memahami serta merespon emosi orang lain.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Empati Orang yang Menurun

Terungkap bahwa mereka yang memiliki ketiga faktor penentu lebih tinggi, juga mempunyai kepuasan seksual yang lebih besar.

Galinsky dan rekan-rekannya berhipotesis bahwa individu yang memiliki empati tinggi, memiliki respons yang lebih terhadap kebutuhan pasangan. Sehingga, umpan balik antar pasangan bisa berlangsung positif.

"Aset perkembangan ini mungkin lebih penting bagi kesenangan seksual wanita muda karena membantu mereka memecah hambatan terkait komunikasi dan eksplorasi seksual," kata Galinsky.

Hal tersebut karena seringkali, perempuan lebih berisiko mengalami 'hambatan' di ranjang.

Walaupun begitu, tampaknya seseorang tidak akan semudah itu memiliki empati yang berguna untuk kehidupan seksnya. Menurut psikolog dari Amerika Serikat, Sara Konrath saat ini remaja dan orang dewasa mengalami penurunan empati.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.