Sukses

Unik, Cara Penyedia Konten Porno Selamatkan Laut dari Limbah Plastik

Penyedia konten porno PornHub menyatakan, setiap uang dari video mereka akan disumbangkan untuk pengelolaan limbah plastik di lautan

Liputan6.com, Jakarta Penyedia konten pornografi PorHub punya cara unik untuk menyelamatkan lingkungan hidup, khususnya terkait limbah plastik di lautan. Mereka menyatakan akan membuat video seks di salah satu pantai paling tercemar di dunia.

Pihak PornHub menyatakan bahwa setiap uang yang mereka dapatkan dari video tersebut akan disumbangkan ke sebuah organisasi nirlaba Ocean Polymers, yang berencana untuk mengirimkan kapal tanker untuk mengubah limbah plastik dari laut menjadi bahan yang bisa didaur ulang.

"Di Pornhub, kita semua menjadi kotor," tulis pihak PornHub dalam deskripsi filmnya, seperti dikutip dari Newshub pada Selasa (3/9/2019).

"Namun ketika menyangkut jutaan ton sampah yang hanyut di pantai-pantai dunia setiap tahun, kita semua bisa berdiri untuk membersihkan tindakan kita," tambahnya.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Walau Kontennya Kotor, Pantai Perlu Ikut Kotor

Wakil Presiden PornHub, Corey Price mengatakan bahwa meski laman mereka penuh dengan sampah, tapi itu tidak seharusnya terjadi dengan pantai-pantai di dunia.

Price mengatakan, setidaknya sudah ditemukan 12,7 juta ton plastik di lautan. Bahkan, ilmuwan memperkirakan dalam 30 tahun, jumlahnya akan lebih banyak daripada ikan.

"Polusi laut telah berkembang menjadi isu global yang paling signifikan dalam hidup kita dan itu semakin memburuk. Itulah mengapa kami menggunakan platform kami untuk meningkatkan kesadaran dan menginspirasi perubahan," kata Price seperti dikutip dari LAD Bible.

Mereka juga mengatakan, akan lebih baik jika banyak perusahaan besar yang mengambil tanggung jawab, serta mengajak audiens mereka untuk ikut terlibat.

"Di PornHub kami kotor, tapi itu tidak berarti pantai kita harus seperti itu."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.