Sukses

Salah Kaprah, Atasi Tersedak Bukan dengan Menepuk-nepuk Punggung dan Minum Air

Menepuk-nepuk punggung dan minum air menangani tersedak ternyata salah kaprah.

Liputan6.com, Jakarta Ketika seseorang tersedak, kita seringkali spontanitas menepuk-nepuk punggung. Selama ini cara tersebut diyakini bisa membantu seseorang mengeluarkan sesuatu yang membuatnya tersedak. Ternyata cara itu keliru.

Dokter spesialis paru konsultan Dicky Soehardiman menyampaikan, menepuk-nepuk punggung seseorang yang tersedak justru akan memperparah kondisi tersedak.

“Menepuk-nepuk punggung bisa mencederai korban. Hal ini akan memperparah tersedak,” ujarnya dalam siaran Live Streaming Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, ditulis Senin (2/9/2019).

Serupa dengan menepuk-nepuk punggung, pemberian air minum kepada seseorang yang tersedak pun bukan hal yang tepat. Cara ini juga akan menambah kegawatdaruratan korban.

“Penambahan cairan (pemberian minum air) akan membloking keluarnya benda asing yang membuat korban tersedak. Korban bisa saja mengalami gangguan koordinasi dan penurunan kesadaran. Air juga bisa masuk paru-paru. Ini bisa berbahaya dan menambah kegawatdaruratan pada korban tersedak,” lanjut Dicky.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pertolongan Pertama yang Tepat

Pertolongan pertama yang tepat untuk orang yang tersedak dengan teknik abdominal thrusts. Teknik ini disebut juga Heimlich maneuver, yang mana cara menekan area ulu hati secara kuat untuk mengeluarkan sumbatan benda asing.

"Tekniknya, kita berada di belakang korban, lalu tangan melingkari tubuh korban. Ya, kita memeluk korban dari belakang. Saat memeluk itu, satu tangan kita mengepal, jempol menekan di atas udel (pusar). Kita tekan itu. Ini untuk meningkatkan diafragma sehingga benda asing dapat keluar. Lakukan berkali-kali," Dicky menambahkan.

Upaya tersebut akan mengeluarkan sumbatan benda asing pada saluran pernapasan. Jika cara tersebut tidak berhasil, minta bantuan segera kepada medis atau orang yang ahli, seperti petugas sosial dan pemadam kebakaran.

Mereka tentunya sudah terlatih menangani pertolongan pertama kepada orang yang tersedak.

“Kemampuan pertolongang pertama untuk orang tersedak saya pikir juga perlu dipelajari buat umum. Terutama sosialisasi teknik Heimlich maneuver tersebut,” terang Dicky yang sehari-hari berpraktik di RS Persahabatan Jakarta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.