Sukses

Bukan Kenikmatan yang Didapat Bila Keseringan Telan Obat Kuat

Efek samping obat kuat yang bakal dirasakan oleh tubuh

Liputan6.com, Jakarta - Konsumsi obat-obatan, apa pun jenisnya termasuk obat kuat, yang terlalu sering atau berlebihan bisa mendatangkan efek samping.

Konon, mengonsumsi obat kuat terlalu sering dan berlebihan bisa menyebabkan hipertensi. Apa benar seperti itu?

Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, sejauh ini obat kuat belum terbukti dapat menyebabkan hipertensi.

Masih kata dr. Sepriani, mungkin beberapa orang bisa mengalami hipertensi karena obat kuat, tetapi sebetulnya hubungannya tidak langsung. Hingga detik ini, penyebab hipertensi paling sering adalah akibat konsumsi garam (natrium).

"Tergantung jenis obat kuatnya. Kalau obat kuat-nya seperti viagra, bisa memengaruhi pembuluh darah, tapi tidak langsung membuat hipertensi. Biasanya kalau mengonsumsi obat kuat jenis viagra, penggunanya bisa mengalami gangguan pembuluh darah lain,” jelas dr. Sepriani.

Selain asupan garam yang terlalu tinggi, dr. Sepriani mengatakan penyebab hipertensi lainnya adalah gangguan ginjal dan gangguan metabolik seperti diabetes.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kaitannya Obat Kuat dan Hipertensi

Dikatakan oleh dr. Devia Irine Putri dari KlikDokter, hipertensi atau tekanan darah tinggi memang diketahui merupakan salah satu penyebab disfungsi ereksi, yaitu ketidakmampuan pria mempertahankan ereksi yang cukup untuk mencapai kepuasan seksual.

“Pada keadaan hipertensi, peningkatan tekanan darah yang berkepanjangan menyebabkan perubahan struktur dan fungsi dari arteri penis. Ditambah lagi dengan pengobatan obat hipertensi yang bergolongan diuretik dan beta-blockers, yang memiliki efek samping disfungsi ereksi,” ungkapnya.

Apabila Anda mengalami efek samping disfungsi ereksi akibat konsumsi obat hipertensi, utarakan keluhan tersebut kepada dokter Anda.

Nantinya, dokter akan mengganti obat dengan golongan lain yang punya efek samping lebih kecil terhadap fungsi seksual.

Penulis : Krisna Octavianus Dwiputra / Klik Dokter

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini