Sukses

Mengenal Osteosarkoma, Penyakit yang Merenggut Nyawa Putri Luis Enrique

Luis Enrique tengah berduka karena anak pertamanya, Xana, meninggal dunia setelah berjuang melawan osteosarkoma.

Liputan6.com, Jakarta Mantan pesepak bola yang pernah melatih timnas Spanyol Luis Enrique tengah berduka. Anak pertamanya, Xana, yang berusia sembilan tahun meninggal pada Kamis, 29 Agustus 2019 waktu setempat karena osteosarkoma.

“Putri kami Xana telah berpulang siang ini dalam usia 9 tahun, setelah lima bulan bergulat dengan osteosarkoma,” tulis Luis Enrique di akun Twitternya, @luisenrique21.

Osteosarkoma merupakan salah satu jenis kanker yang berkembang di tulang. Kanker ini termasuk kategori serius yang dapat menyebabkan kematian seperti dikutip Klik Dokter.

Umumnya, kanker ini menyerang remaja dan orang dewasa tapi juga bisa terjadi di usia anak-anak seperti yang dialami putri Luis Enrique.

Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) memang tidak banyak kasus osteosarkoma. Dari satu juta orang yang terkena penyakit ini sekitar 4-5 orang.

Melansir Mayo Clinic, kanker jenis ini bisa menyebar ke bagian tubuh lain atau metastase hingga ke paru. Seperti jenis kanker lainnya, kemoterapi merupakan cara pengobatan yang dapat dilakukan namun memiliki efek samping baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang pada penderitanya.

Pemberian kemoterapi umumnya bertujuan untuk mengontrol penyebaran sel- sel kanker serta mempermudah proses amputasi. Sebelum melakukan prosedur pembedahan umumnya dilakukan kemoterapi guna mengurangi ukuran tumor pada pasien.

Saksikan juga video menarik berikut

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gejala

Mereka yang menderita osteosarkoma umumnya mengeluhkan adanya benjolan yang terasa nyeri pada bagian tubuh tertentu dan massa pada bagian tubuh tersebut semakin membesar. Semakin lama membuat keterbatasan gerak pada tubuh, terjadi penurunan berat badan serta anemia.

Ada pula gejala lain yang sering kali tidak disadari bagi penderitanya sebab gejalanya hampir serupa dengan cedera olahraga, antar lain:

1. Munculnya pembengkakan di dekat tulang

2. Nyeri tulang atau sendi

3. Cedera tulang atau patah tulang yang tiba- tiba tanpa alasan jelas.

 

 

Penulis : Eflien Anggelien

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.