Sukses

Digigit Nyamuk, Remaja Ini Hanya Bisa Berbaring Karena Penyakit Langka

Savanah DeHart awalnya sakit kepala setelah digigit nyamuk. Tak lama kemudian, kemampuannya bergerak dan berkomunikasi berkurang

Liputan6.com, Jakarta Savanah DeHart, seorang remaja asal Michigan, Amerika Serikat harus dirawat dengan ventilator setelah didiagnosis Eastern Equine Encephalitis (EEE). Penyakit langka itu menyerangnya setelah dia digigit nyamuk.

Sang ibu, Kerri Dooley mengatakan bahwa gadis 14 tahun itu awalnya mengalami sakit kepala setelah digigit nyamuk. Namun tak lama, kemampuannya untuk bergerak dan berkomunikasi mulai berkurang.

"Dia hanya berbaring untuk saat ini," kata Dooley seperti dilansir dari Prevention pada Jumat (30/8/2019).

Dolley mengatakan bahwa dia tidak bisa melakukan apapun hingga otak putrinya menyembuhkan diri sendiri. Ini membuatnya hanya bisa berpasrah.

"Saya melihat putri saya hampir 'check out' itu kata-kata yang kami gunakan saat ini," katanya pada NBC 8.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Virus yang Ditularkan Nyamuk

Centers for Disease Control and Prenvention (CDC), menyatakan bahwa EEE adalah penyakit langka yang disebabkan virus dan ditularkan oleh nyamuk. Virus tersebut bisa menyebabkan peradangan otak atau ensefalitis.

CDC menyatakan bahwa EEE adalah kondisi langka yang hanya terjadi 4 sampai 5 persen infeksi. Selain itu, hanya sekitar 7 kasus infeksi EEE pada manusia yang dicatat setiap tahunnya.

Pada anak-anak penyakit ini biasanya berkembang dengan lambat. Namun ketika orang dewasa terinfeksi, gejalanya akan muncul dalam beberapa hari. Beberapa di antara gejala adalah demam, sakit kepala, lekas marah, gelisah, mengantuk, muntah, diare, kulit membiru, kejang, hingga koma.

3 dari 3 halaman

30 Persen Meninggal Dunia

Sayangnya, penyakit ini mematikan. 30 persen dari mereka yang terinfeksi akan meninggal. Sementara yang bertahan, berpotensi mengalami masalah neurologis untuk waktu yang lama.

Namun tidak semua orang yang terkena virus tersebut bisa terkena penyakit ini. Beberapa orang mungkin hanya mengalami flu, demam, nyeri sendi atau otot.

William Schaffner, dokter spesialis penyakit menular dan profesor di Vanderbilt University School of Medicine mengatakan kasus ini berpotensi muncul di wilayah dengan banyak rawa.

Untuk itu, penting bagi seseorang melindungi diri dari gigitan nyamuk.

Meskipun langka namun Schaffner mengatakan: "Ini adalah infeksi virus yang sangat, sangat jahat."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.