Sukses

Senyawa Tanaman yang Ada di Indonesia Ini Berpotensi Jadi Obat Kanker

Penelitian menemukan bahwa ada beberapa tumbuhan berjenis Calophyllum spp yang berpotensi digunakan sebagai bahan baku obat kanker dan malaria

Liputan6.com, Jakarta Potensi tanaman sebagai obat kanker tidak hanya terbatas pada bajakah saja. Sesungguhnya, ada banyak yang memiliki potensi untuk digunakan sebagai obat, bahkan bukan untuk kanker saja.

Salah satunya tumbuhan dari genus Calophyllum spp. Sebuah penelitian yang dilakukan di Indonesia menemukan bahwa dalam tujuh spesies tanaman tersebut, terkandung senyawa aktif yang bisa digunakan sebagai obat antikanker dan antimalaria.

Peneliti Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr. Jamilah mengungkapkan bahwa baik kanker dan malaria, keduanya merupakan penyakit yang mematikan dan masih banyak dialami masyarakat Indonesia.

Selain impor bahan baku, masih adanya masalah terkait obat-obatan dua penyakit tersebut di Indonesia. Obat kanker misalnya, harganya cukup mahal. Sementara obat malaria, mengalami tantangan dengan adanya parasit yang lebih resisten.

"Maka perlu dilakukan penemuan senyawa baru untuk bahan baku obat kanker dan obat malaria, dengan memanfaatkan sumber daya alam Indonesia yaitu Calophyllum spp," kata Jamilah dalam orasinya saat dikukuhkan sebagai profesor riset di gedung LIPI, Jakarta pada Selasa (20/8/2019).

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lebih Aktif Atasi Kanker

Jamilah menambahkan bahwa dibandingkan pada malaria, khasiat untuk antikanker lebih terlihat dari penelitian yang dia lakukan.

"Jadi dari tujuh tumbuhan, yang tujuh bisa aktif sebagai antikanker senyawanya, yang malaria lebih sedikit spesies tanamannya," katanya usai ditemui usai pengukuhan.

Jamilah mengatakan bahwa tujuh tanaman berjenis Calophyllum spp tersebut mengandung senyawa santon, kumarin, biflavonoid, benzofenon dan neoflavonoid, triterpen, dan steroid Semua senyawa tersebut memiliki aktivitas antiinflamasi, antijamur, antihipoglikemia, antiplatelet, antitumor, antimalaria, antibakteri, serta anti-TBC.

Jamilah menambahkan bahwa tumbuhan yang ia teliti juga memiliki potensi sebagai anti-HIV. Namun, studi tersebut sudah dilakukan oleh negara lain.

Dia mengatakan bahwa peluang pengembangan Calophyllum sebagai obat antikanker dan antimalaria untuk menggantikan obat impor masih terbuka lebar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.