Sukses

Orang yang Kecanduan Aplikasi Kencan Cenderung Kesepian

Mereka yang kecanduan aplikasi kencan daring biasanya lebih sulit menemukan hubungan yang pas saat bertatap muka

Liputan6.com, Jakarta Aplikasi kencan mungkin membantu seseorang menemukan jodohnya. Meski begitu, sebuah studi terbaru menemukan bahwa teknologi tersebut bisa berdampak pada kesehatan mental.

Dalam studi yang dimuat di Journal of Social and Personal Relationship melakukan survei pada 269 mahasiswa yang menggunakan aplikasi kencan.

Para peneliti dari Ohio State University, Amerika Serikat menemukan bahwa para peserta yang ketagihan memakai aplikasi kencan, cenderung merasa kesepian dan mengalami kecemasan sosial. Bahkan, hal itu bisa mengganggu pekerjaan atau kehidupan di sekolah.

"Saya berpikir bahwa teknologi bisa menjadi baik dan buruk, dan kita perlu berpikir dengan hati-hati tentang bagaimana kita terlibat dengan semua jenis media sosial secara khusus," kata Kathryn Coduto, salah satu penulis studi seperti dilansir dari PsyPost pada Kamis (15/8/2019).

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sulit Menemukan Hubungan yang Pas di Dunia Nyata

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang merasakan kecemasan sosial dan kesepian akibat penggunaan aplikasi kencan secara kompulsif, efeknya bisa berdampak pada kehidupan mereka sehari-hari. Terlihat dalam terlewatkannya pelajaran yang dialami para peserta.

"Orang-orang yang kesepian dan gelisah secara sosial adalah yang paling mungkin mengalami kesulitan dalam mengendalikan penggunaan aplikasi kencan mereka," kata Coduto.

Hal tersebut karena mereka mencoba mencari hubungan yang tidak bisa ditemukannya saat bertatap muka.

"Sehingga penting untuk memikirkan bagaimana seseorang menggunakan aplikasi tersebut dan bagaimana aplikasi tersebut mempengaruhi perasaannya."

Faktor usia, jenis kelamin, status hubungan, orientasi seksual, kepercayaan diri, kepribadian, dan waktu yang dihabiskan dalam aplikasi kencan telah diperhitungkan, namun penggunaan sampel mahasiswa dan rentang usia menjadi batasan dari studi ini.

"Studi ini memiliki fokus utama pada milenial, karenanya kita perlu lebih banyak pekerjaan untuk memahami penggunaan aplikasi kencan melalui berbagai usia dan tahap kehidupan," Coduto menjelaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.