Sukses

Setelah Makan Bawang Putih Mulut Terasa Bau, Kenapa Ya?

Liputan6.com, Jakarta Bawang putih memiliki bau yang khas, sehingga tak semua orang menyukainya. Ditambah lagi bau yang serasa tidak kunjung hilang berjam-jam setelah memakannya akan mempengaruhi aroma napas siapa pun yang memakannya.

Sebagian besar bau mulut yang disebabkan oleh makanan biasanya dikarenakan sisa- sisa makanan yang membusuk di celah-celah rongga mulut. Tetapi menurut Barringer, seorang ahli kimia dari Troy, New York, napas beraroma bawang putih yang sebenarnya terjadi karena adanya pemerosesan lebih lanjut dalam perut.

Cairan lambung memecah bawang putih secara lebih lanjut, melepaskan sulfida dan vitamin serta mineral lainnya. Sebagian besar molekul ini dibawa ke usus Anda untuk pemerosesan tambahan. Umumnya molekul kecil yang disebut Allyl Methyl Sulfide (AMS), masuk melalui lapisan perut dan masuk ke aliran darah.

Menurut Barringer, AMS hanyalah salah satu dari banyak komponen penyebab aroma khas bawang putih. AMS merupakan satu-satunya komponen yang cukup kecil sehingga dapat masuk ke dalam aliran darah Anda.

Saat bersikulasi melewati paru-paru, AMS dengan mudah melewati membran yang memungkinkan oksigen dan karbon dioksida masuk dan keluar dari tubuh. Ketika Anda mengembuskan napas, bersamaan denga CO2, saat itu juga Anda melepaskan embusan AMS yang berbau bawang putih. Efeknya bau bawang putih akan bertahan hingga 24 jam.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Makanan penawar aroma bawang putih

Menurut Barringer ada beberapa makanan yang bisa menyelamatkan mulut Anda dari bau bawang putih. Dalam penelitiannya di tahun 2016, Barringer dan mahasiswanya menemukan bahwa apel, salada atau peppermint secara signifikan dapat mengurangi konsentrasi bau bawang pada napas.

Meski beraroma tidak sedap, bawang putih memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh Anda. Ada beberapa bukti bahwa senyawa dalam bawang putih dapat membantu menurunkan tekanan darah dan menawarkan efek antibiotik.

 

Penulis : Eflien Anggelien

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.