Sukses

Perawat Promosi Susu Formula Saat ASI Susah Keluar, Kemenkes: Laporkan

Pemerintah telah memiliki peraturan soal larangan mengiklankan susu formula atau pemberian kepada bayi baru lahir.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memiliki peraturan bahwa tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan dilarang mempromosikan susu formula bagi bayi baru lahir.

"Kemenkes punya PP (Peraturan Pemerintah) yang melarang untuk iklan (susu formula). Untuk kebijakan, kita sudah punya kebijakan untuk rumah sakit termasuk 10 langkah keberhasilan menyusui yang harus dilakukan di RS," tutur Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, Kirana Pritasari saat konferensi pers Pekan ASI Sedunia 2019 beberapa waktu lalu. 

Kirana mengingatkan kepada para ibu yang pernah diiklankan susu formula usai melahirkan oleh perawat rumah sakit untuk melaporkan hal tersebut.

"Kalau masyarakat menemui hal-hal seperti itu, sampaikan kepada fasilitas kesehatan itu kalau keberatan, jadi jangan terima," kata Kirana dalam konferensi pers Pekan ASI Sedunia di Jakarta beberapa saat lalu.

ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi enam bulan pertama kehidupan. Sementara, susu formula tidak memiliki manfaat lengkap dari yang diberikan oleh ASI.

Bila memang ada keluhan ASI sulit keluar bisa mencari alternatif lain untuk membantu ASI keluar, misalnya bertemu konselor laktasi, bukannya mengandalkan susu formula.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sanksi Bisa Dicabut

Tenaga kesehatan yang dilaporkan bakal mendapat teguran. Jika terus berulang dapat berakhir dengan pencabutan izin praktik tenaga kesehatan.

"Kami mengimbau terus agar organisasi profesi dan asosiasi juga ikut mengawasi, karena Kemenkes atau dinas kesehatan tidak dapat mengawasi semua praktik, semua RS yang mengurus persalinan," ujar Kirana.

Kemenkes juga mendorong masyarakat untuk melaporkan tindak ilegal dari fasilitas kesehatan yang menghalangi hak ibu menyusui.

 

 

Penulis: Febrianingsih Alamako

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.