Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Kepuasan Seksual Pria Meningkat dengan Makan Kacang Setiap Hari

Makan kacang tertentu 60 gram setiap hari dapat meningkatkan kepuasan seksual pria.

Liputan6.com, Jakarta Para peneliti menemukan, konsumsi 60 gram kacang setiap hari dapat meningkatkan kepuasan seksual pria. Kacang merangsang peningkatan fungsi seksual, seperti hasrat dan kualitas orgasme bertambah.

Ketika Anda menambahkan kenari, hazelnut, dan almond ke dalam diet, maka dapat meningkatkan hasrat seksual dan kualitas orgasme. Temuan berjudul Effect of Nut Consumption on Erectile and Sexual Function in Healthy Males: A Secondary Outcome Analysis of the FERTINUTS Randomized Controlled Trial ini dipublikasikan dalam jurnal Nutrients pada 17 Juni 2019.

"Kami melakukan studi intervensi gizi dengan peserta sehat usia reproduksi untuk menentukan, apakah konsumsi kacang secara teratur memiliki efek pada fungsi seksual," tulis para peneliti dari Rovirai Virgili University dan Pere Virgili Health Research Institute (IISPV) di Spanyol, dilansir dari The Health Site, Selasa (6/8/2019).

Para peneliti menganalisis 83 pria selama 14 minggu. Seluruh peserta mengikuti diet tinggi lemak hewani, tetapi rendah dalam buah-buahan dan sayuran, yang biasa disebut sebagai diet Barat.

Peneliti mengingatkan, studi tambahan diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini. Selain itu, menentukan bagaimana tepatnya kacang memengaruhi kinerja seksual pada pria.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Disfungsi Ereksi

Lain halnya dengan studi sebelumnya, para peneliti menggambarkan, bagaimana kacang-kacangan tertentu seperti kenari, hazelnut dan almond meningkatkan kualitas sperma.

Namun, kacang-kacangan tersebut tidak memiliki efek positif kacang pada fungsi seksual. Bahkan pria yang banyak makan kacang bisa mengalami disfungsi ereksi (ketidakmampuan pria meriah dan mempertahankan ereksi).

Menurut para peneliti, prevalensi disfungsi ereksi dan seksual memengaruhi dua persen pria di bawah usia 40 tahun. Sekitar 52 persen pria berusia 40 hingga 70 tahun serta lebih dari 85 persen pria berusia di atas 80 tahun.

Di sisi lain, faktor risiko yang terkait dengan disfungsi seksual dan ereksi, yakni merokok, konsumsi alkohol berlebihan, kurang olahraga, stres, dan pola makan yang tidak sehat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.