Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Masturbasi di Depan Kuda, Pria Ini Ditangkap Polisi 2 Kali Sehari

Pria ini mengaku bahwa dia tidak bisa menahan gairahnya untuk bermasturbasi di depan kuda

Liputan6.com, Jakarta Seorang pria di Inggris tertangkap basah masturbasi di depan seekor kuda. Apa yang ia lakukan membuatnya harus digelandang ke kantor polisi dua kali dalam 24 jam.

Pria tersebut bernama Malcolm Downes. Metro UK melaporkan, pada 18 Februari lalu, dia ditangkap di sebuah ladang di Hull, Inggris.

Saat itu, saksi melihat pria 61 tahun itu di dekat kuda. Dia mengira Downes sedang buang air kecil. Namun, dia ternyata melakukan aktivitas yang berbeda.

"Segera menjadi jelas bahwa dia sebenarnya sedang masturbasi," kata jaksa penuntut Neil Coxon seperti dilansir dari New York Post pada Senin (5/8/2019).

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ditangkap Lagi

Coxon mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut berlangsung selama tiga hingga empat menit. "Penisnya terekspos sekitra 10 menit," kata Coxon.

Kepada polisi, Downes mengakui bahwa ketika dia duduk di kuda, dia merasa seksi. Itulah yang membuatnya melakukan aktivitas masturbasi tersebut. Namun, dia mengakui bahwa apa yang dilakukannya salah.

Saat itu, Downes dibebaskan dengan jaminan bahwa dirinya harus menemui dokter untuk meminta obat penekan libido. Namun, dia tidak bisa menahan gairahnya dan melakukan kegiatan tersebut lagi.

Downes akhirnya tertangkap dan dipenjara selama delapan bulan.

3 dari 3 halaman

Tak Bisa Menahan Libidonya

Metro melaporkan bahwa ternyata, pria itu sempat diasingkan oleh keluarganya setelah melakukan 12 kegiatan serupa. Selain itu, dia juga memiliki semilan pelanggaran perilaku antisosial karena bermasturbasi di depan umum.

Pengadilan akhirnya melarang Downes untuk memasuki kandang, ladang, maupun wilayah dengan kuda di seluruh wilayah Humberside. Sang pengacara, Stephen Robinson, mengatakan bahwa terdakwa kecewa karena dia harus dibawa ke pengadilan atas kejadian yang sama.

"Dia tidak bisa menjelaskannya. Dia mengatakan bahwa dia merasa sudah mulai menaklukkan setan dalam dirinya. Dia percaya ini adalah semacam penyimpangan yang tidak bisa dijelaskannya. Dia menegaskan, sangat menyesal atas tindakannya," kata Robinson.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.