Sukses

Cara Memancing Produksi ASI agar Maksimal

Fase menyusui terkadang menjadi perjuangan tersendiri bagi ibu baru. Ini karena tak semua ibu dapat memproduksi ASI secara maksimal.

 

Liputan6.com, Jakarta Fase menyusui terkadang menjadi perjuangan tersendiri bagi ibu baru. Ini karena tak semua ibu dapat memproduksi ASI secara maksimal. Namun, bukan berarti tak ada cara untuk mengupayakan agar produksi ASI lancar dan melimpah. Berikut tips dari Mommy Elisa Novita melalui Babyologist.

Elena lahir pada 4 Febuari di RS Carolus.. Jadi kalau melahirkan di sana itu, babynya setelah observasi langsung 24 jam sama kita (room in). Diambil cuma kalau mau ada rangkaian test atau mau jemur dan mandi pagi.

Aku tuh lahirannya sc jadi belum bisa berdiri dari ranjang selama 24 jam.. didudukin aja belum bisa.. makanya enggak bisa langsung rajin pompa. Jadilah selama di RS mencoba dulu yang namanya direct breastfeeding.. kelihatannya gampang yah guys, tapi baru sehari aja langsung lecet. Hari ke 2 langsung berdarah2.. Terasa sakit bangettt sampai tiap mau menyusui rasanya mau nangis..

Selama direct breastfeeding ASI-nya keluar .. mulutnya Elena juga seperti ada kerak bekas menyusu.. Jadi, biar sakit dibela2in deh yang penting anaknya nyusu.. Ternyata oh ternyata... pas mau pulang bilirubin tinggi.. jadi dia kuning.. dan berat badan turun lebih dari 10 persen berat tubuhnya. Sedih banget yah, udah menyusui nahan sakit.. sekali nyusu lama banget bisa 30 menit.. tp anaknya ternyata enggak dapet apa-apa..

Karena si baby menginap nambah sehari buat disinar. Aku memutuskan, oklah nih anak minum sufor dulu.. karena kalo anaknya minum pinter, bilirubin dia bisa keluar lewat BAB sama BAK dia. Kalo mengandalkan ASI aku kurang, memaksa harus ASI, aku takut nih anak tambah lama di RS.

Selagi Elena di RS, aku mulai deh ritual pompa aku di rumah.. Sedih yah, cuma dapat embun saja (itu berati sudah hari ke-3) dan Elena waktu itu sudah minta 20 ml sekali minum. Tapi aku paksa pompa terus.. biar pas-pasan buat dia minum, aku paksa enggak apa-apa.. jadi dia minum ASI kalau enggak cukup baru aku tambahin sufor. Jadi Elena mengonsumsi sufor itu sampai hari ke-5 (tapi sehari hanya setengah porsi)

Terus deh lanjut sampai hari ke-10, ASI-ku mulai membuahkan hasil.. 2 jam sekali bisa dapat 100ml. (ada si feed IG aku tuh tgl 14 Februari posting sekalian ikut giveaway Spectra). Kesannya banyak yah 100 ml, tapi Elena juga minumnya kaya anak cowok..tetap mepet, enggak bisa ada stock.. sering juga lagi mompa anaknya sudah nangis enggak ada stock.

Ok inti ceritanya ini, awalnya aku tuh enggak ada ASI, bagaimana bisa jadi banyak?

1. Cuma karena aku tuh rutin aja (memompa) tiap 2 jam sekali, dan sekali pump itu langsung kanan-kiri 15 menit.

2. Minum yang banyak (sehari bisa sampai 3 liter)

3. Sebulan pertama aku makan kuah2 gitu, semua kuah aku konsumsi sampai bersih

4. Vitaminnya Blackmores and Herbs of good (ini bantu banget)

5. Ga usah dibawa stres kalau belum cukup, ya sudah campur aja dulu sama sufor (sufor bukan racun loh.. daripada anaknya laper enggak bisa tidur, jadi rewel kan kita juga jadi stres)

6. Ada waktu istirahat harus maksimalin ikut tidur.

Dari pengalaman aku begini yah teman-teman semua.. semoga berfaedah yah buat kalian.

Btw, aku pompa 2 jam sekali rutin itu cuma buat memancing supaya produksi ASI-nya lancar dan banyak. Waktu sudah mulai banyak, aku mulai mundurin waktu mompanya.. Patokannya itu misal Elena sekali minum 80ml, aku pompa 160ml. Sudah dua kali lipat kan? Nah aku mundurin deh jadi 3 jam..

Sekarang aku sudah mundurin lagi jadi 4 jam sekali yah.. (sudah dari Elena 3,5 bulan kalau enggak salah) soalnya anaknya minum 100ml. Aku 4 jam itu bisa mompa 300ml.. jadi masih ada cadangan buat Elena dan masih bisa menyimpan..

Next aku sharing cara aku simpan ASI, daya tahan ASI (di suhu ruangan, ac dan freezer), management ASI aku buat Elena bagaimana, dan perbandingan pompa ASI (aku pernah pakai Medela double swing dan sekarang pake Spectra s1+ dan 9+). Semoga bermanfaat yah Moms!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini