Sukses

Cegah Kasus ISPA Meningkat, Kepala BNPB Ajak Hentikan Kebakaran Hutan di Riau

Cegah kasus ISPA meningkat, Kepala BNPB Doni Monardo mengajak menghentikan kebakaran hutan dan lahan (karthutla) Riau.

Liputan6.com, Riau Demi mencegah kasus infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) naik, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengajak pemerintah dan masyarakat untuk menghentikan kebakaran hutan dan lahan (karthutla) di Riau. Ajakan ini disampaikan Doni sebelum berkunjung ke Desa Sungai Tohor, Kabupaten Meranti, Riau pada Jumat (2/8/2019).

Ia mengingatkan pencegahan secara maksimal jauh lebih baik dan efektif daripada pemadaman. Hal tersebut sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.

Menurut Jokowi, apabila sudah terjadi kebakaran, dampak yang besar akan memengaruhi segala aspek kehidupan baik sosial, kesehatan (misal ISPA) maupun keamanan.

"Kebakaran hutan dan lahan di wilayah Riau ini tentu akan berdampak kepada masyarakat Riau sendiri. Saya harap masyarakat Riau tergerak hatinya dalam menangani permasalahan karhutla ini," kata Doni melalui keterangan rilis sesuai diterima Health Liputan6.com, Jumat (2/8/2019).

Dampak sangat besar akibat asap karhutla yang terjadi setiap tahun, Doni tidak ingin kasus ISPA seperti pada tahun 2015 silam terulang. Data BNPB pada Oktober 2015 mencatat, 503 ribu jiwa kena ISPA dan 43 juta jiwa terpapar asap.

“Energi sebagai bangsa, jangan hanya tersedot untuk urusan kebakaran hutan dan lahan saja," jelas Doni.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Operasi Pemadaman Karhutla

Doni juga mendukung strategi yang telah dilakukan oleh posko. BNPB dan kementerian/lembaga terkait akan selalu mendukung operasi pemadaman karhutla di Riau.

Saat ini, 17 helikopter dan 1 pesawat teknologi modifikasi cuaca beroperasi di Riau. Menyoal strategi pemadaman, Doni memberikan arahan bila membutuhkan pengerahan personel akan segera dilakukan.

"Contohnya, apabila di Pelelawan di bagian hulu bertambah potensi karhutla, personel segera harus digeser. Demikian juga apabila diperlukan penambahan personel untuk operasi pemadaman," jelas Doni.

Jumlah personel gabungan untuk pemadaman karhutla di Riau saat ini berjumlah 1.512 orang, yang terdiri dari TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api serta kementerian/lembaga.

Jumlah tersebut belum ditambah dari dukungan personel dunia usaha.

Laporan data BPBD Provinsi Riau per hari ini (2/8/2019), total luasan lahan terbakar sampai dengan 23 Juli 2019 berjumlah 4.041,94 hektar. Indeks standar pencemaran udara (ISPU) dalam kondisi baik hingga sedang.

Gubernur Riau Syamsuar juga menyampaikan, saat ini masih dilakukan pemadaman karhutla di Pelalawan, Siak, Indragiri Hilir, dan Bengkalis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.