Sukses

Pakar Ungkap Fakta dari 5 Mitos Soal Menyusui

Ada banyak mitos soal menyusui. Salah satunya, mitos menyusui bisa membuat payudara turun.

Liputan6.com, Jakarta Banyak ibu yang mendengar pendapat dari banyak pihak soal menyusui dan ASI. Saking banyaknya, sampai-sampai menyulitkan wanita mana yang benar dan tidak. 

Agar tidak pusing, berikut beberapa mitos beserta fakta yang perlu Anda ketahui tepat soal menyusui bertepatan dengan Pekan ASI Sedunia yang digelar 1-7 Agustus seperti dilansir Parents, Sabtu (3/8/2019).    

Puting perlu dikencangkan sebelum bayi menyusu

Fakta: Selama kehamilan, payudara Anda akan mengalami perubahan yang membuatnya siap untuk menyusui secara alami seperti disampaikan dokter anak dan pendiri Breastfeeding Resources, Stratford, Amerika Serikat, Christina Smillie. Bahkan sebelum bayi lahir, area di sekitar puting Anda akan menebal dan kelenjar di areola Anda akan menghasilkan minyak untuk pelumasan dan perlindungan.

Maka setelah bayi Anda lahir dan dia mulai menyusu, lonjakan hormon oksitosin membuat puting Anda lebih lentur dan elastis pas untuk mulutnya. Jadi, tak perlu dikencangkan.

Menyusui itu menyakitkan dan itu normal 

Fakta: Menurut Profesor Klinis Pediatri Stanford University, Jane Morton, pada awalnya Anda mungkin merasa tidak nyaman, namun rasa sakit adalah tanda bahwa bayi Anda tidak dapat menyusu dengan benar. Ubah posisi sampai bayi merasa aman dan nyaman. Dengan sedikit waktu dan kesabaran, Anda dan si buah hati akan melakukannya dengan benar. Ibu pun tak kesakitan.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menyusui Bikin Payudara Turun

Fakta: Payudara turun bukan karena menyusui tapi terjadi sejak hamil. Kondisi ini terjadi karena perubahan hormon yang menyebabkan ligamen di payudara kendur dan meregang.

Menurut asisten professor bedah plastik di Mount Sinai School of Medicine, New York, Matthew R. Schulman ketika pertama kali ibu mulai menyusui, payudara terasa penuh karena berisi susu dan membuatnya terlihat turun.  

Pemilik payudara kecil produksi ASI sedikit

Fakta: Ini adalah mitos paling sering didengar para ibu. Padahal tidak ada hubungan produksi ASI dengan ukuran payudara.

Namun, juru bicara International Lactation Consultant Association, Amerika Serikat, Judith Lauwers mengatakan bahwa kehadiran jaringan payudara yang bertanggung jawab terhadap produksi ASI, bukan lemak pada payudara ibu. 

Bayi menyusu setiap dua jam sekali

Fakta: Pola makan bayi sama uniknya dengan pola makan orang dewasa. Jadi tidak selalu pasti dua jam sekali. “Anda perlu mengawasi bayi, bukan jamnya, hal itu yang selalu kami ungkapkan,” ucap Haldeman.

Jika khawatir bayi Anda tidak mendapatkan ASI yang cukup, cek saja dari berat badan bayi. Bila perlu, konsultasikan dengan dokter anak.

 

 

Penulis: Diviya Agatha

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.