Sukses

Amoeba Pemakan Otak Renggut Nyawa Pria AS Usai Berenang di Danau

Amoeba pemakan otak menyebabkan nyawa pria 59 tahun setelah berenang di danau tak terselamatkan.

Liputan6.com, Amerika Serikat Amoeba pemakan otak (brain-eating amoeba) merenggut nyawa pria 59 tahun setelah dirinya berenang di sebuah danau di North Carolina Lake, Amerika Serikat. Nyawanya tidak terselamatkan akibat infeksi amoeba pemakan otak.

Pria yang tak disebut namanya ini jatuh sakit setelah mengunjungi Fantasy Lake Water Park, danau buatan di Cumberland County pada 12 Juli 2019. Melansir laman LiveScience, Senin (29/7/2019), pria itu dinyatakan positif terinfeksi Naegleria fowleri.

"Naegleria fowleri pemakan otak adalah organisme bersel tunggal yang secara alami ditemukan di air tawar yang hangat, seperti danau dan sungai," tulis North Carolina Department of Health and Human Services (NCDHH) dalam sebuah pernyataan.

Di Amerika Serikat, sebagian besar infeksi amoeba pemakan otak terjadi di negara bagian selatan, terutama selama bulan-bulan musim panas. Hal ini dipengaruhi cuaca panas dalam waktu lama. yang mana meningkatkan suhu air.

Naegleria fowleri yang terdapat dalam air sebenarnya tidak akan menyebabkan infeksi. Tetapi jika air yang mengandung amoeba ini masuk ke hidung, organisme ini dapat memasuki otak dan berakibat fatal. Amoeba menghancurkan jaringan otak, yang mengakibatkan pembengkakan otak dan berujung kematian, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Simak Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tingkat Kematian Tinggi

Infeksi amoeba pemakan otak masih sangat jarang terjadi. Laporan NCDHH. dari tahun 1962 hingga 2018, hanya ada 145 kasus Naegleria fowleri yang dilaporkan di Amerika Serikat. Namun, penyakit infekis ini memiliki tingkat kematian yang tinggi. Dari 145 kasus, hanya empat orang yang selamat dan bertahan hidup.

"Orang-orang harus sadar bahwa organisme ini ada di danau air tawar yang hangat, sungai, dan mata air panas di seluruh North Carolina. Jadi, berhati-hatilah saat Anda berenang atau menikmati olahraga air," imbau ahli epidemiologi Zack Moore.

Tidak ada tes cepat untuk memeriksa, apakah Naegleria fowleri ada di dalam air. Mengidentifikasi organisme dapat memakan waktu berminggu-minggu, menurut CDC. Ini berarti orang yang berenang di air tawar yang hangat harus berasumsi bahwa ada risiko terinfeksi amoeba pemakan otak.

Jika Anda memilih untuk berenang di air tawar yang hangat, maka Anda dapat mencoba menghindari air masuk ke hidung. Caranya dengan menutup hidung menggunakan klip hidung atau menjaga kepala tetap di atas permukaan air, saran CDC.

Orang-orang juga dapat menurunkan risiko mereka dengan menghindari berenang di air tawar hangat selama periode suhu air yang tinggi, kata NCDHH. Sebelum pria 59 tahun ini meninggal, pada tahun 2016, ada juga wanita berusia 18 tahun asal Ohio meninggal karena terinfeksi Naegleria fowleri. Ia melakukan arung jeram di pusat rekreasi luar ruangan di North Carolina.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.