Sukses

Jefri Nichol Ditangkap karena Ganja, Ini yang Bikin Orang Pilih Pakai Narkoba

Pemain film Dear Nathan, Jefri Nichol ditangkap karena narkoba

 

Liputan6.com, Jakarta - Aktor muda Jefri Nichol ditangkap polisi terkait kasus narkoba. Pemain film Dear Nathan ini diamankan pihak berwajib di tempat tinggalnya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan pada Senin, 22 Juli 2019, dini hari.

Menurut Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar di Polres Metro, petugas menemukan barang bukti berupa ganja seberat 6,01 gram. Saat ini, Jefri Nichol masih diperiksa secara mendalam guna mengetahui apakah dia memakai seorang diri atau beramai-ramai.

"Saat ini masih kita kembangkan dulu," kata Indra.

Sebelum Jefri Nichol, komedian Nunung pun harus berurusan dengan pihak berwajib karena narkoba. Diketahui bahwa Nunung pertama kali jadi pemakai narkoba 20 tahun yang lalu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Apa Isi Narkoba Sesungguhnya

 

Apa sebenarnya yang terkandung di dalam narkoba? Sampai-sampai banyak orang yang lari jadi pengguna narkoba, seperti halnya Jefri Nichol, demi mencari kesenangan.

Ketua Program Studi Psikiatri FK UNPAD, Shelly Iskandar, dr, SpKJ, MSi, PhD menjelaskan bahwa narkoba itu menyebabkan terjadinya peningkatan dopamin.

Dopamin merupakan neurotransmiter/ zat kimia di otak yang bisa menyebabkan rasa senang dan berperan dalam jalur kenikmatan (reward pathways).

"Setiap orang tentu ingin bahagia, setiap orang ingin merasa nyaman. Nah, caranya itu macam-macam," katanya saat dihubungi Health Liputan6.com pada Selasa, 23 Juli 2019.

Sebagai contoh, ada orang yang memilih tidur dan makan supaya terlepas dari stres. Namun, pada orang-orang tertentu cara seperti itu tidak ampuh untuk mengatasi stres.

"Jadi, cara yang dipakai seperti itu. Pengguna narkoba pada umumnya mau singkat/ instan, mau kerjanya cepat. Narkoba kan kerjanya cepat," ujarnya.

Mengatasi stres dengan jalan-jalan atau makan membutuhkan sebuah proses agar stres tersebut berkurang. Sedangkan dengan narkoba, tidak sampai setengah jam sudah langsung terasa efeknya.

"Apalagi kalau yang disuntik, lebih cepat lagi," kata Shelly yang juga berpraktik di RS Hasan Sadikin dan RS Melinda 2 menjelaskan.

 

3 dari 3 halaman

Narkoba yang Disuntik

 

Narkoba yang disuntik, lanjut Shelly, lebih cepat sampai ke dalam darah. Efek baru terasa, kalau ada obat di dalam darah itu cukup levelnya.

"Kecepatan peningkatan level obat dalam darah itu tergantung dari seberapa cepat obat itu sampai ke darah," katanya.

"Kalau dihirup, masuk ke paru-paru dulu, baru masuk ke darah. Apalagi yang dimakan, lebih lama lagi karena harus lewat pencernaan dulu, baru bisa obatnya masuk ke dalam pembuluh darah," katanya.

Berbicara soal kerja di otak, itu bisa berasa kalau kadar obat di dalam darah yang ada di otak cukup.

"Semakin cepat si obatnya sampai di dalam darah dan masuk ke otak, semakin cepat efek yang dirasakan," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini