Sukses

Berat Badan Pengaruhi Kemampuan Wanita untuk Hamil, Turunkan Segera

Segera turunkan berat badan bagi kamu yang ingin hamil

 

Liputan6.com, Jakarta - Mungkin masih belum banyak orang yang mengetahui dampak kelebihan berat badan pada kesuburan wanita. Dilansir dari situs Today pada Sabtu, 20 Juli 2019, hasil dari sebuah penelitian menunjukkan bahwa berat badan berperan dalam kemampuan kaum Hawa untuk hamil.

Dokter Meredith Snook, asisten profesor di departemen ilmu kebidanan, ginekologi, dan reproduksi di University of Pittsburgh mengatakan bahwa pria dan wanita yang kelebihan berat badan dan obesitas bisa saja subur,  tetapi kelebihan lemak perut pada wanita bisa meningkatkan risiko kelainan menstruasi yang dikaitkan dengan disfungsi ovulasi atau tidak melepaskan telur secara berkala.

Wanita dengan obesitas menghasilkan estrogen tambahan, hormon yang mengatur siklus menstruasi dan meningkatkan pertumbuhan payudara. Terlalu banyak estrogen dapat mengganggu sistem.

"Berat badan memang memengaruhi tingkat komunikasi hormonal dari otak ke ovarium pada siklus menstruasi," kata Direktur Penn Polycystic Ovary Syndrome Center di Philadelphiam Dokter Anuja Dokras.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Obesitas Pengaruhi Kesuburan

 

Sementara obesitas dapat mempengaruhi kesuburan, dokter tidak memiliki target indeks massa tubuh (BMI) yang dapat meningkatkan kesuburan pada wanita. "Tidak ada angka ajaib," Anuja menekankan.

Spring Gideon, contohnya. Wanita dari Washington ini berjuang dengan infertilitas sekunder ketika dia mencoba untuk memiliki anak lagi. Ketika putranya berumur dua tahun, Spring memiliki berat 131 kg saat mencoba hamil lagi. Masa haidnya tidak teratur dan dia didiagnosis diabetes tipe 2 dan sleep apnea.

"Saya bisa melewati enam bulan tanpa menstruasi sama sekali," kata Spring.

 

3 dari 3 halaman

Kembali Menstruasi Biar Cepat Hamil

 

Dokter memakai progesteron agar Spring dapat kembali menstruasi, tetapi dia masih belum berovulasi.

Pada saat yang sama, Spring tidak senang dengan berat badannya dan memuturskan untuk melakukan operasi bariatrik untuk mengatasi obesitasnya.

Sebagai bagian dari persiapan operasi tersebut, Spring menurunkan berat badannya sebanyak 11 kg.

Namun ketika Spring ke rumah sakit, dokter mengatakan bahwa operasi itu harus ditunda karena dia hamil. Dokter setuju bahwa penurunan sedikit berat badan pun dapat berdampak pada kesuburan.

"Jika mereka kehilangan sekitar 7%-10% dari berat badan mereka, siklus mereka dapat kembali normal. Tapi, hal ini tidak terjadi untuk semua orang," kata Meredith.

Penulis: Febrianingsih Alamako

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini