Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Studi: Pria Cenderung Tak Pakai Kondom saat Bercinta dengan Wanita yang Menarik

Sebuah studi menemukan bahwa penampilan wanita punya peran dalam pemakaian kondom bagi pria

Liputan6.com, Jakarta Meski sudah banyak kampanye terkait penggunaan kondom untuk mencegah perilaku seks tidak aman, masih banyak orang yang menyepelekan hal itu. Dalam sebuah studi, kebiasaan tersebut ternyata juga dipengaruhi penampilan pasangan.

Dalam penelitian di University of Southampton, Inggris, tim peneliti menemukan bahwa ketika seorang wanita terlihat lebih menarik, pria cenderung tidak menggunakan kondom saat berhubungan seks dengannya.

Dilansir dari Live Science pada Kamis (11/7/2019), pada studi tahun 2016 yang berfokus pada pria ini, tim melakukan analisis pada 51 peserta pria heteroseksual. Mereka menyelesaikan survei tentang penilaian daya tarik wanita lewat foto dari skala 0 hingga 100.

Peserta juga diberikan pertanyaan seputar kemungkinan mereka untuk berhubungan seks dengan wanita itu, serta kemungkinan pemakaian kondom saat melakukannya. Tidak hanya itu, pria-pria ini diminta memperkirakan apakah wanita tersebut memiliki infeksi menular seksual (IMS) atau tidak.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berbahaya dalam Pencegahan Penyakit

Hasilnya menunjukkan, semakin menarik wanita di mata seorang pria, semakin besar kemungkinan mereka untuk berhubungan seks tanpa menggunakan kondom. Para peserta juga menyatakan bahwa meski ada banyak orang yang beranggapan serupa, serta memiliki risiko terkena IMS, ini tidak menghalangi mereka untuk bercinta tanpa pengaman.

"Laki-laki dalam penelitian penelitian ini cenderung tidak menggunakan kondom dengan wanita yang mereka anggap lebih menarik, bahkan jika mereka berpikir wanita itu menderita IMS," tulis para peneliti dalam studi yang dimuati di jurnal BMJ Open tersebut.

Sehingga, para peneliti beranggapan bahwa tindakan ini tidak masuk akal, apalagi terkait dengan menghindari penyakit menular seksual.

Meski begitu, para peneliti mengakui bahwa temuan ini tetap punya kelemahan. Salah satunya adalah jumlah peserta yang terbilang kecil dan sebagian besar berkulit hitam. Sehingga, kelompok yang lebih besar dan beragam bisa menghasilkan hasil yang berbeda.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.