Sukses

Bicara Kanker, Menkes Nila Kenang Sutopo BNPB dan Ani Yudhoyono

Hal tersebut diungkapkan Menteri Kesehatan dalam sebuah peresmian pabrik obat kanker di Cikarang, Jawa Barat

Liputan6.com, Jakarta Ketika berbicara mengenai kanker dalam peresmian pabrik obat onkologi di Cikarang, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek sempat berbicara mengenai dua tokoh yang meninggal karena penyakit tersebut.

"Kita tentu sangat berduka dengan terakhir kehilangan Pak Sutopo dari BNPB yang jelas dikatakan beliau meninggal karena kanker paru," kata Nila dalam sambutannya di peresmian pabrik obat onkologi PT CKD OTTO Pharmaceutical pada Selasa (9/7/2019).

"Kita juga masih belum bisa melupakan kehilangan ibu negara kita, Ibu Ani Yudhoyono dengan diagnosis menderita suatu kanker," Nila menambahkan.

Menurut Nila, kanker bukanlah penyakit yang mudah untuk dilawan. Faktor lingkungan menjadi salah satu yang paling berpengaruh terhadap penyakit itu.

Saksikan juga video menarik berikut ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Faktor Perilaku dan Lingkungan

Nila mengatakan, pihak kesehatan hanya bisa membantu pelayanan kesehatan sekitar 20 sampai 30 persen. Sementara, perilaku manusia mempengaruhi hingga 40 persen.

"Kalau perilaku manusia berbuat dengan baik, 40 persen itu dan lingkungan, kurang lebih 30 persen. Jadi, kalau perilaku dan lingkungan dapat dilakukan bersama dengan baik, backup untuk kesehatan itu tidak terlalu tinggi," kata Menkes.

Meski begitu, saat ini angka penyakit kanker masih tinggi. Nila mengungkapkan, belum benar-benar ada bukti yang jelas mengenai penyebab kanker walaupun lingkungan menjadi salah satu faktor yang dicurigai menjadi pemicunya.

Selain tidak diketahui penyebabnya, masalah pengobatan juga menjadi tantangan dalam perlawanan terhadap penyakit ini.

"Kanker ini tidak bisa seperti infeksi bakteri. Dengan antibiotika kita tembak langsung mati bakterinya. Karena kanker tidak diketahui penyebabnya, obat-obatannya itu mematikan siklus dari pertumbuhan kanker," ujarnya.

"Sehingga, pembuatan obat kanker itu tidak mudah."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.